Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Menengah Indonesia jadi Pasar yang Seksi

Kompas.com - 28/08/2014, 05:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Citi Country Officer Indonesia Tigor M Siahaan menyatakan potensi pasar Indonesia sangatlah besar dan menarik. Bertumbuhnya jumlah masyarakat kelas menengah membuat Indonesia semakin dilirik menjadi pasar yang seksi dan eksotis bagi investor.

"Dalam 8 tahun ke depan akan ada sekitar 60 juta sampai 79 juta masyarakat kelas menengah. 140 juta di tahun 2020. Daya beli golongan masyarakat itu masih tetap ada dan berlanjut," kata Tigor di Hotel Intercontinental Midplaza, Rabu (27/8/2014).

Di samping itu, Tigor juga menyebutkan, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, jumlah angkatan kerja akan mencapai puncaknya, yakni hampir 60 persen. Antara tahun 2014 hingga 2020 mendatang jumlah masyarakat usia produktif juga akan bertambah.

"Berarti banyak konsumsi dari demografi itu. Sementara misalnya di Tiongkok, malah terjadi kebalikannya. Tahun 2050 nanti jumlah masyarakat usia produktif disana menurun signfikan," ujar Tigor.

Indonesia, kata Tigor, merupakan pasar utama yang dipilih investor Jepang untuk menanamkan modalnya. Fakta ini mengonfirmasi pandangan investor Jepang dan besarnya keinginan untuk berinvestasi di Indonesia. "Mereka sangat tertarik untuk investasi di Indonesia," jelasnya.

Beberapa hal yang dapat dijadikan keuntungan bagi investor yang akan menanamkan modalnya di Indonesia adalah tumbuhnya segmen menengah ke atas. Kondisi ini sangat menarik mengingat bertambahnya pendapatan akan menggenjot semakin bervariasinya kebutuhan, khususnya pada sektor keuangan.

"Mobile society juga sangat tinggi. Ini berkaitan dan saling mendukung juga dengan daya beli masyarakat kelas menengah. Selain itu, pertumbuhan sarana digital juga tinggi. Ini mendukung berkembangnya layanan perbankan berbasis internet dan mobile banking" ungkap Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com