Menurut Chairul Tanjung atau CT, permintaan Jokowi ditolak karena Presiden menganggap bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk mengambil kebijakan menaikkan harga BBM subsidi. "Sikap pemerintah SBY demikian karena tahun lalu pemerintah baru menaikkan harga BBM subsidi 33 persen. Itu tentu memberatkan masyarakat," ujar CT setelah menggelar rapat koordinasi pencabutan gugatan Newmont, Jakarta, Jumat (29/8/2014).
Selain itu, pemerintah pun sudah menaikkan harga listrik secara berkala. "Saat ini, pemerintah menaikkan harga listrik atau tarif dasar listrik setiap tiga bulan," kata dia.
Alasan ketiga, menurut CT, karena dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi pemerintah akan menaikkan harga gas elpiji 12 kilogram, seperti yang sudah diusulkan oleh Pertamina. Alasan-alasan itulah yang menurut CT menjadi pertimbangan bagi Presiden SBY untuk menolak usulan Jokowi karena dinilai akan semakin membebani masyarakat.
"Akan sangat berat apabila masyarakat menanggung kenaikan harga BBM bersubsidi dalam waktu dekat ini. Oleh karenanya, pemerintah mengusulkan agar sampai 20 Oktober 2014 tidak ada kenaikan (harga) BBM," kata mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.