Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunakan Surveyor Bodong, Ratusan Triliun Pajak Pertambangan Melayang

Kompas.com - 16/09/2014, 00:14 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sucofindo (Persero) memperkirakan ada ratusan triliun rupiah pajak pertambangan yang tidak masuk ke kas negara. Pasalnya, perusahaan pertambangan banyak memakai perusahaan survei yang tidak memiliki integrasi data dengan pemerintah.

"Berapa sih sebenarnya produk setiap tahun batubara kita yang keluar, nggak ada yang tahu. Siapa yang bisa jawab bahwa pajak bisa masuk ke negara, jumlahnya ratusan triliun yang tidak masuk. Belum berbicara konteks kebocoran, ini hanya dr sisi pajak saja," ujar Kepala Divisi Sistem, GCG, dan Manajemen Sucofindo, Ruli Adi di Jakarta, Senin (15/9/2014).

Dia mengatakan, ada dua permasalahan dalam sektor pertambangan baik migas maupun mineral batu bara, yaitu kebocoran migas itu sendiri dan kedua dari sisi pajak. Menurutnya, hanya 25 persen pajak yang masuk kedalam kas negara.

Oleh karena itu menurutnya, perusahaan surveyor dimanapun harus memiliki integrasi dengan pemerintah. Dengan begitu maka jumlah pajak yang disetor akan bisa diketahui mudah oleh pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com