Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Pengusaha Jangan Lagi Sogok Pejabat

Kompas.com - 19/09/2014, 09:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla meminta para pengusaha yang bergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia agar tidak menyogok pejabat untuk memuluskan usahanya.

"Saya minta pengusaha jangan lagi menyogok pejabat, sehingga usaha kita meningkatkan perekonomian dengan sehat bisa terwujud," katanya saat diskusi dengan pengurus Apindo se-Indonesia di Jakarta, Kamis (18/9/2014) malam.

Jusuf Kalla (JK) dan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) hadir dan menerima dokumen peta jalan perekonomian yang disusun Apindo.

Menurut dia, persoalan korupsi menjadi salah satu masalah besar yang harus dihapuskan untuk membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia sehat.

Selain tidak menyogok pejabat baik tingkat pusat dan daerah, pengusaha juga diminta taat pajak dan lebih transparan dalam berbisnis. "Selama ini kita tidak tahu berapa produksi batu bara masing-masing perusahaan dan banyak yang tidak bayar royalti dan pajak," ujarnya.

JK yang juga Wakil Presiden periode 2004-2009 itu, juga meminta pengusaha membayar gaji buruh dengan adil.  Dalam menetapkan upah minimum, kata dia, pengusaha jangan hanya berpikir sepihak.

Ke depan, kata dia, pemerintah akan mengoreksi bunga bank, perbaikan sistem logistik nasional, perbaikan birokrasi sehingga upah meningkat dan rakyat sejahtera. "Pemerintah harus disiplin, pengusaha juga disiplin, jangan ada lagi yang tidak bayar pajak, kali ini kami akan tegas," katanya.

Ia menilai, berbagai masalah di berbagai sektor di dalam negeri harus disyukuri sehingga pemerintah dan seluruh elemen dapat bangkit bersama-sama dan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan akan terealisasi.

Pada kesempatan sebelumnya, Joko Widodo mengatakan untuk mempermudah perizinan usaha, pemerintahannya akan membentuk lembaga yang bernama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Perizinan Industri.

Seluruh perizinan dari kementerian akan diurus di BKPM dan Perizinan Industri tersebut, sehingga tidak ada lagi penggunaan lahan yang tumpang tindih.

Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mengatakan ada lima sektor yang mampu membangkitkan perekonomian Indonesia, yakni sektor pangan dan pertanian, energi, manufaktur, jasa, dan finansial.

"Lima sektor ini beserta lintas sektor terkait kepastian hukum, otonomi daerah, reformasi birokrasi, ketenagakerjaan dan infrastruktur," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com