Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kitabisa, Situs Penggalangan Dana Lokal untuk Kemanusiaan

Kompas.com - 23/09/2014, 12:42 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Situs patungan dana (crowdfunding) yang mengumpulkan modal bagi sebuah proyek tertentu, kini sudah sampai ke Indonesia. Bermacam kegiatan bisa dibiayai melalui cara ini, termasuk untuk keperluan kemanusiaan.

Salah satu situs yang sudah mempraktikkan hal semacam ini adalah Kitabisa.co.id. Situs tersebut mendapat dukungan dari Yayasan Rumah Perubahan yang diprakarsai oleh akademisi dan pebisnis, Rhenald Kasali.

Proyek yang saat ini tengah berjalan dan mampu menarik perhatian Rhenald Kasali sendiri adalah penggalangan dana untuk menyumbang bus donor darah. Proyek tersebut bernama "Potret untuk Kehidupan" dan bisa diakses melalui alamat Busdondar.kitabisa.co.id.

"Sekarang darah harus dijemput," ujar Rhenald ketika ditemui Kompas.com, Senin (22/9/2014) sore.

Berawal dari ide tersebut, serta adanya defisit ketersediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI), maka tim dari Rumah Perubahan mengajak masyarakat turut menyumbang untuk menambah jumlah unit bus donor darah. Dengan bertambahnya bus, jumlah darah yang bisa "dijemput" pun semakin banyak.

Ketika membicarakan proyek "Potret untuk Kehidupan", Rhenald juga bercerita bahwa para penyumbang tidak hanya sekadar memberikan uang dengan nominal minimum Rp 100.000. Dengan menyumbangkan uang tersebut, donatur boleh mengirimkan foto "selfie". Foto-foto penyumbang akan dipajang di badan bus. Semakin besar donasi, semakin besar pula ruang yang disediakan untuk foto tersebut.

Sebagai contoh, untuk donasi sebesar Rp 500.000, donatur berhak memperoleh lima "space" foto. Untuk donasi Rp 1.000.000, donatur yang terdiri dari satu kelompok tidak hanya boleh memajang fotonya, tapi juga berhak mendapatkan piagam dari PMI.

Ada pula paket donasi sebesar Rp 10 juta untuk komunitas dan Rp 50 juta sampai Rp 300 juta untuk korporasi. Masing-masing paket ini menawarkan timbal balik berbeda. Bukan lagi sekadar foto "selfie", perusahaan berhak "memajang" logonya di laman Busdondar serta rilisan pers.

Bagi yang tertarik, harus segera bergegas. Proyek ini menerima donasi dan "selfie" hanya sampai sembilan hari ke depan.

Kegiatan "patungan" atau "urunan" semacam ini memang tidak asing bagi penduduk Indonesia, bila dilakukan secara langsung. Namun, "urunan" lewat daring terbilang baru dan "asing" bagi penduduk Indonesia.

Rhenald tidak menampik ketika situs urun dana ini disamakan oleh situs urun dana asing, Kickstarter. Dia malah mengungkapkan bahwa Kickstarter memang ide awal pembuatan Kitabisa.co.id. Tentu saja, tampilan, pendekatan, dan kegiatan yang bisa diurunkan dalam situs tersebut relatif berbeda dari situs inspirasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com