Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Kelompoknya Sendiri yang 'Nyusahin' Pemerintahnya Sendiri

Kompas.com - 26/09/2014, 17:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan sebaiknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI belajar dari pengalaman penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 2014, sebelum memutuskan untuk mengunci kuota volumenya.

Dia pun secara tegas meminta DPR RI untuk tidak mengunci volume BBM bersubsidi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. "Kami minta jangan dikunci lagi. Belajar dari pengalaman 2014. Kenapa sih senengnya nyusahin pemerintahnya sendiri?" kata Chatib ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Namun dia tidak menyebutkan kelompok yang dimaksud. Menurut dia, tim perumus APBN harus lebih fleksibel menyusun APBN 2015. "Saya heran tuh. Senang aja bikin. Dari kelompoknya sendiri juga nyusahin pemerintahnya sendiri," tuding Chatib.

Chatib tidak yakin dengan DPR yang pada kali ini mau menyusun APBN 2015 dengan lebih fleksibel. Dia pun enggan disalahkan jika kuota subsidi BBM tahun depan jebol, seperti prediksi tahun ini.

Chatib menegaskan, dia telah meminta fleksibilitas. "Saya enggak bilang kalau dipatok 46 juta kiloliter itu salah. Tapi yang paling penting itu fleksibilitas. Kalau terlampaui apa yang bisa dilakukan?" tandas lulusan Australia National University itu.

Sebagai informasi BBM bersubsidi tahun ini diperkirakan kelebihan kuota sebanyak 1,62 juta kiloliter. PT Pertamina (Persero) memperhitungkan, kuota sebanyak 46 juta kiloliter akan habis pada 24 Desember 2014 untuk jenis Premium, 22 Desember 2014 untuk jenis kerosine atau minyak tanah, dan pada 6 Desember 2014 untuk BBM bersubsidi jenis solar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com