Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koalisi Jokowi Andalkan Lobi Politik untuk Naikkan Harga BBM Bersubsidi

Kompas.com - 30/09/2014, 20:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Minimnya dukungan politik di parlemen, nampaknya tak menyurutkan niat Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, untuk mengambil kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Anggota tim transisi Jokowi-JK, Arif Budimanta memandang, sedikitnya dukungan partai pemerintah pemenang Pilpres 2014, bukanlah suatu hambatan. "Tidak hambatan. Sepanjang komunikasi politiknya baik. Saya rasa ada kesepakatan dan kesepahaman," kata dia di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Sebagai informasi, kursi koalisi PDI Perjuangan tercatat tak melampaui kubu Gerindra. PDI Perjuangan ditopang tiga partai lain yakni Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa hanya memperoleh 207 dari 560 kursi (34 persen). Meski kondisi ini cukup riskan, namun Arif optimistis, kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, berikut kompensasinya tidak bakal dihambat Koalisi Merah Putih.

"Saya rasa enggak. Kami justru ingin mempercepat proses kesejahteran rakyat. Dan kita yakin proses pengalihan (subsidi) itu ke depan dilakukan dengan sebuah kalkulasi dan mitigasi yang presisi," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Adapun mitigasi yang dimaksud, lanjut dia, misalnya terkait dengan pengendalian inflasi, penjagaan daya beli masyarakat, serta realokasi anggaran subsidi BBM. Dengan begitu, kenaikan harga BBM diyakini tidak akan mengganggu daya beli masyarakat.

Di sisi lain, Arif memastikan, mitigasi yang dilakukan harus tetap dapat menjaga momentum agar pertumbuhan ekonomi mencapai target APBN 2015 sebesar 5,8 persen. Dalam APBN 2015 yang disahkan, kebijakan kenaikan harga BBM menjadi kewenangan pemerintah, dalam hal ini Presiden. Namun, dampak dari kenaikan harga tersebut, seperti adanya realokasi anggaran subsidi atau pun kompensasinya, harus melalui persetujuan parlemen.

Melihat minimnya kursi koalisi Jokowi, Arif membenarkan ketika ditanya bakal melakukan lobi-lobi politik. "Iya pasti akan kita lakukan. Lobi-lobi politik akan kita lakukan," tegas anggota Komisi XI DPR RI itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com