Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Hanya Jokowi dan Megawati yang Bisa Redam “Koalisi Merah Putih Effect"

Kompas.com - 03/10/2014, 07:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – “Koalisi Merah Putih Effect” mungkin menjadi istilah yang tepat untuk menggambarkan pelemahan rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejumlah analis dan ekonom menengarai berkuasanya KMP di pucuk pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menjadi penyebab terbenamnya IHSG, pada perdagangan Kamis (2/10/2014).

Sebagaimana diketahui, pasar keuangan RI memang labil. Namun, apakah kondisi pelemahan ini akan terus berlanjut atau tidak, pengamat melihat hal itu tergantung dari perkembangan politik dalam negeri.

“Itu tergantung bagaimana kecerdikan dan kegesitan Jokowi-Megawati mencari tambahan kawan koalisi, misal PD dan PPP. Ingat, PPP belum kebagian jatah jabatan di pimpinan DPR,” kata A. Tony Prasetiantono, Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2014).

Memang, kondisi global juga berpengaruh memberikan tekanan rupiah dan IHSG. The Fed adalah salah satu faktor eksternal yang berpengaruh. “Faktor Yellen cukup kuat memperlemah rupiah dan IHSG, namun saya sangat yakin bahwa kekacauan di DPR memperburuk situasi,” lanjut Tony.

Padahal, para pelaku pasar saat ini tengah menanti pemerintahan baru sesuai harapan mereka. “Sangat buruk dan sangat mengecewakan, karena pasar sebenarnya tengah excited menunggu kehadiran pemerintahan baru yang menjanjikan,” tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com