Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk BUMN Perkebunan dan Pertanian Dibentuk

Kompas.com - 03/10/2014, 15:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan resmi membentuk induk usaha BUMN Perkebunan dan Kehutanan dalam upaya meningkatkan efisiensi dan daya saing. Pekerjaan besar kini menanti, terutama dalam hal menyeragamkan kebijakan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.

”Dengan dibentuk holding (induk usaha), saya minta ego dari setiap perusahaan melebur dalam satu tekad bersama,” ujar Dahlan, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2014). Ia mengakui tidak kompaknya anak perusahaan dengan induk usaha masih terjadi di lingkungan BUMN.

Induk usaha BUMN Perkebunan meliputi PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I hingga PTPN XIV dengan induk usaha PTPN III. Adapun induk usaha BUMN kehutanan meliputi PT Inhutani I hingga PT Inhutani V dengan induk usaha PT Perhutani. Total aset induk usaha BUMN Perkebunan dan BUMN Kehutanan sebesar Rp 72,6 triliun, terdiri dari aset perkebunan (Rp 69 triliun) dan aset kehutanan (Rp 3,6 triliun).

Menurut Dahlan, pembentukan induk usaha ini sangat diperlukan dan sudah direncanakan sejak lama. Kontribusi dari keseluruhan PTPN selama ini hanya 9 persen dari total pendapatan negara dari perkebunan setiap tahun. Dengan dibentuk induk usaha, BUMN Perkebunan dan BUMN Kehutanan dapat lebih efisien dan bersaing secara internasional.

Pembentukan induk usaha ini dilakukan dengan mengalihkan sebanyak 90 persen kepemilikan saham negara pada semua PTPN kepada PTPN III selaku induk usaha. Sementara di kehutanan, 100 persen kepemilikan saham negara pada semua PT Inhutani dialihkan kepada PT Perhutani.

Direktur Utama PTPN III Bagas Angkasa mengatakan, langkah pertama yang akan ditempuh adalah melakukan restrukturisasi keuangan. ”Kita akan coba selama tiga bulan ini,” katanya.

Menurut Bagas, masih banyak PTPN yang tidak dapat meminjam dana ke bank. Oleh karena itu, dengan memakai jaminan dari PTPN III, bank diharapkan dapat lagi meminjamkan dana.

Sementara Dahlan menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan masyarakat di sekitar perkebunan atau hutan yang masih rendah. Masyarakat tersebut harus ikut diberdayakan. Hal itu sudah dilakukan PTPN XII yang membeli air kencing dari peternakan kelinci untuk bahan pupuk di Pasuruan. (DEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com