Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Memang Ditunggu-tunggu

Kompas.com - 06/10/2014, 17:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Di penghujung pergantian pemerintahan, Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo mengaku, pengurangan subsidi energi adalah kebijakan yang ditunggu-tunggu semua pihak.

Usai rapat dengan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Senin (6/10/2014), Agus menyatakan BIS memandang fundamental ekonomi secara umum menunjukkan posisi perbaikan. Minimal, dilihat dari perkembangan indeks harga konsumen, Indonesia telah mengalami banyak kemajuan. Malah, beberapa komoditas yang tergolong volatile food justru mengalami deflasi.

“Memang kita antisipasi untuk administered price, itu akan ada peningkatan. Tapi apabila pemerintah memang melakukan suatu kebijakan untuk menyehatkan subsidi energi itu adalah hal yang memang kita tunggu,” tegas Agus.

Asal tahu saja, salah satu administered price atau barang yang harganya diatur dalam komponen inflasi adalah harga energi. Belakangan, santer kabar bahwa Presiden terpilih Joko Widodo segera akan mengambil kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Agus memandang ada kecenderungan inflasi kembali naik dipicu kelompok administered price ini. Meski demikian, dia menilai dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi di tahun-tahun mendatang justeru lebih sehat.

“Dan kami berkeyakinan jika ada percepatan di bidang subsidi energi, termasuk kemungkinan untuk menerapkan kebijakan fixed subsidi, itu akan membuat inflasi kita di tahun-tahun mendatang menjadi lebih baik,” kata Agus. Dia menambahkan, BI sangat menyambut baik jika kebijakan energi ini benar-benar terlaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com