Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salurkan Bantuan dengan Uang Elektronik, Bank "Dipaksa Kenal" Masyarakat Miskin

Kompas.com - 08/10/2014, 14:01 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) menggunakan uang elektronik memaksa bank "mengenal" anggota masyarakat yang selama ini unbankable. Hal ini disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ronald Waas, dalam peresmian uji coba penyaluran Bantuan Langsung Tunai Bersyarat di Koja, Jakarta Utara, Rabu (8/10/2014).

"Bagi perekonomian nasional, penyaluran melalui rekening menjadi pintu masuk ke sektor keuangan formal. Bank juga dipaksa mengenal PKH," ujar Ronald dalam sambutannya.

Uji coba tersebut dilaksanakan di empat provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur sejak 8 hingga 30 Oktober mendatang. Bank Indonesia (BI) tidak sendirian dalam melaksanakan ujicoba tersebut. BI bekerja sama dengan Bappenas, Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia.

Bank Mandiri akan melayani sebanyak 1.343 keluarga sangat miskin (PKH) di Koja, Jakarta Utara; Alak di Kota Kupang; Dukupuntang dan Astanajapura di Kabupaten Cirebon. Sementa, Bank Rakyat Indonesia (BRI) melayani 517 KSM di Cilincing, Jakarta Utara dan417 KSM di Beji, Kabupaten Pasuruan.

Pembayaran bantuan sosial melalui uang elektronik merupakan hal baru di Indonesia. Namun, menurut Ronald, hal ini perlu didorong karena meningkatkan efisiensi bagi pemerintah dan juga bagi masyarakat sendiri.

Cara ini membuat efisiensi pemerintah meningkat, begitu juga transparansi, serta akuntabilitas dalam penyaluran bantuan. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan Program Nasional Keuangan Inklusif dan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).

"Ini perlu didorong karena menjadi titik masuk masyarakat yang biasanya disimpan di rumah sekarang lebih aman di hp. Untuk selanjutnya disimpan di bank. Di samping itu, melaui uang elektronik meminimalisir tendensi konsumtif," katanya.

Sebagai informasi, hasil survey Neraca Rumah Tangga yang dilakukan BI tahun 2012 menunjukkan bahwa hanya 48 persen dari total rumah tangga di Indonesia yang memiliki tabungan di bank, lembaga keuangan non bank, dan non lembaga keuangan. Kesimpulannya, peningkatan pengetahuan dan perbankan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia masih diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com