Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos PLN: Di Pulau Jawa Pun Banyak yang Belum Terjangkau Listrik

Kompas.com - 14/10/2014, 12:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menuturkan, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menangani sektor energi, salah satunya adalah pilihan-pilihan mengenai sumber energi. "Apakah fosil atau energi baru terbarukan," kata dia di Jakarta, Selasa (14/10/2014).

Nur menuturkan, terkait dengan pilihan sumber energi tersebut, maka teknologi apa yang akan digunakan untuk mengkonversi itu menjadi bentuk energi modern. "Banyak salah paham dan kurang pengertian diantara stakeholders sendiri mengenai keberadaan pilihan-pilihan yang tersedia," kata dia.

Misalnya, Nur mencontohkan, banyak yang menyangka geothermal Indonesia sangat besar. Kemudian, banyak juga yang menyangka di daerah tropis, energi surya adalah pilihan terbaik.

"Sementara rekaman PLN dalam beberapa tahun terakhir, jam efektif energi surya hanya 3,5-4 jam. Jadi tentu menjadi pertanyaan apakah energi surya bisa menjadi sumber yang reliable," ujar Nur.

Selain pertimbangan tersebut, penanganan sektor energi juga harus mempertimbangkan berbagai hal seperti pertumbuhan kebutuhan. "Bagaimana memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh dan tidak pernah datar. Kebutuhan energi masih tumbuh di atas 5 persen," tutur Nur.

Lebih dari itu, yang lebih penting lagi adalah pemerataan. Nur mengatakan, tidak seluruh wilayah di republik ini sudah mendapatkan layanan energi modern. "Kita tidak bicara Pulau Alor, tapi di Pacitan, di Pulau Jawa pun banyak yang belum terjangkau," kata Nur.

Kemudian, imbuh Nur, pertimbangan lain adalah soal pendanaan. Ini soal bagaimana mendanai pertumbuhan dan pemerataan sumber-sumber energi modern. Nur bilang, banyak yang beranggapan jika diserahkan kepada swasta seolah-olah persoalannya selesai.

"Padahal kita juga tahu bahwa penyerahan konsesi penyediaan energi ke swasta banyak yang gagal, karena berbagai sebab. Oleh karena itu kita harus punya kombinasi yang tepat bagaimana pendanaan bisa dilakukan, apakah dengan APBN, atau dengan mendirikan BUMN, atau cara lain," terang dia.

Adapun pertimbangan lain, yakni mengenai kebijakan harga (pricing), yang berarti berapa yang harus dibayar konsumen energi. "Apakah kita tidak merasa berdosa saat ini menikmati energi modern yang murah, namun kita meninggalkan hutang yang besar untuk dibayar anak cucu kita," tegas dia.

Lebih lanjut, Nur menyebut pertimbangan lain adalah persoalan eksekusi, persoalan perizinan, soal sosial, koordinasi antar lembaga, serta soal teknologi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Telkom Bagi-bagi Dividen Rp 17,68 Triliun

Whats New
Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Harga Minyak Mentah Indonesia Naik Jadi 87,61 Dollar AS, Ini Pendongkraknya

Whats New
Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Aliran Modal Asing Akhirnya Kembali Masuk ke

Whats New
Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Mantan Menkominfo Rudiantara Jadi Komisaris Utama DANA

Whats New
Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com