Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Tenggelam ke Level Terendah sejak Juni 2012

Kompas.com - 16/10/2014, 08:20 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak dunia turun lagi pada Rabu (15/10/2014) waktu setempat (Kamis pagi WIB) karena meningkatnya kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi akan menekan permintaan minyak dan selanjutnya membuat persediaan pasar kian berlimpah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun enam sen menjadi 81,78 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange. Ini merupakan harga penutupan terendah sejak akhir Juni 2012.

Berdasarkan patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November turun 1,22 dollar AS menetap di 83,78 dollar AS per barrel pada perdagangan London.

Penurunan ini tidak terlalu besar dibandingkan dengan aksi jual pada Selasa (14/10/2014) ketika minyak WTI turun hampir lima persen setelah Badan Energi Internasional (IEA) memangkas proyeksinya untuk permintaan minyak global.

"Akan tetapi, kerugian yang berlanjut menunjukkan bahwa sentimen, paling tidak, masih menunjukkan sikap geram," kata Andy Lebow, wakil presiden senior derivatif energi pada Jefferies Bache.

Lebow mengatakan, tidak ada berita spesifik mengenai minyak bumi utama pada Rabu, tetapi pasar minyak mengambil isyarat dari pasar ekuitas, yang mengalami kerugian mendalam di tengah kekhawatiran tentang pertumbuhan global.

Harga minyak AS telah turun sekitar 24 persen sejak pertengahan Juni. Dalam beberapa hari terakhir, pasar minyak turun lebih lanjut karena prospek pertumbuhan Eropa dan Tiongkok suram, sementara Arab Saudi serta lain-lainnya di OPEC telah mengisyaratkan bahwa mereka akan mempertahankan produksi yang tinggi, terlepas dari mundurnya harga.

"Pasar masih fokus pada prospek anggota kartel OPEC dalam mengejar pangsa pasar dengan diskon, pada saat pasar mengharapkan mereka untuk mengendalikan produksi guna mendukung harga sebagai gantinya," kata Matt Smith, analis di Schneider Electric.

Harga minyak mentah memperpanjang kerugiannya di tengah data ekonomi yang negatif di seluruh dunia, setelah melihat penurunan harian terbesar dalam dua tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com