Namun, menurut ekonom Mandiri Institute Destry Damayanti, kalaupun kabinet yang terbentuk sesuai ekspektasi pasar, hal itu tidak akan mendorong penguatan rupiah terlalu signifikan.
"Enggak akan terlalu banyak juga. Rupiah ini kan faktornya lebih ke non-fundamental yang sangat dominan. Sehingga misalnya faktor itu hilang, aku lihatnya bisa positif, tapi belum di bawah Rp 11.800, masih Rp 11.900 itu kalau kabinetnya sesuai yang diharapkan," kata dia di Jakarta, Kamis (23/10/2014).
Kendati demikian, Destry menambahkan, rupiah berpeluang di bawah Rp 11.800 per dollar AS jika Jokowi bisa menunjukkan kebijakan quick-win. "Mungkin bisa lebih baik lagi Rp 11.700 per dollar AS di next year. Kalau Rp 12.000 saat ini itu menurut saya undervalue, terlalu rendah," imbuh dia.
Destry berharap, Jokowi segera dapat mengakhiri tarik-ulur pemilihan menteri-menteri. "Mati kita seminggu enggak punya menteri. Jadi, jangan terlalu lama vakumnya, ini bahaya," selorohnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.