Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Lebih "Galak" Soal Utang Luar Negeri

Kompas.com - 30/10/2014, 15:21 WIB
Tabita Diela

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia akan lebih “galak” dalam menghadapi korporasi nonbank yang memiliki utang luar negeri (ULN).

Meski tidak melarang maupun membatasi pengajuan ULN, namun BI akan meningkatkan kewaspadaan korporasi nonbank melalui pemberlakukan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 16/20/PBI/2014 tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Nonbank.

Mulai 1 Januari 2015 mendatang, Bank Indonesia secara resmi memberlakukan PBI tersebut. Aturan ini memberlakukan kewajiban pemenuhan rasio lindung nilai, rasio likuiditas, dan penerapan peringkat utang bagi korporasi nonbank. Kewajiban-kewajiban tersebut harus dipenuhi secara bertahap oleh korporasi nonbank yang memiliki ULN.

Sebagai contoh, rasio lindung nilai dan rasio likuiditas mulai berlaku di tahap pertama sejak 1 Jauari 2014. Sementara, peringkat utang baru berlaku sejak 1 Januari 2016. Menurut Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Doddy Zulverdi, Bank Indonesia belum pernah secara eksplisit mengatur kehati-hatian korporasi nonbank.

"Yang benar-benar kita enforce baru sekarang. Bagaimana memonitornya, kita ada mekanisme sistem pelaporan," ujar Doddy di Gedung BI, Kamis (30/10/2014).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung, menjelaskan bahwa PBI ini bertujuan untuk memitigasi berbagai risiko yang mungkin ditimbulkan oleh ULN swasta, khususnya korporasi nonbank.

Risiko-risiko tersebut adalah risiko nilai tukar (currency risk), risiko likuditas (liquidity risk), dan risiko beban utang yang berlebihan (overleverage risk). Dalam penjelasannya, Juda mengungkapkan bahwa Bank Indonesia tidak membatasi maupun menjadi pemberi persetujuan dari pinjaman luar negeri. Menurutnya, BI sekadar memberi rambu untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com