Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Berburu Dirjen Pajak

Kompas.com - 03/11/2014, 14:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro tengah berburu calon yang kompeten dan berintegritas untuk ditempatkan sebagai direktur jenderal pajak. Dirjen pajak saat ini, Fuad Rahmany, akan memasuki masa pensiun per 1 Desember 2014.

”November ini saya akan fokus mencari orang yang akan mengisi direktur jenderal pajak. Jangan sampai vakum. Jangan hanya pelaksana tugas,” kata Bambang dalam diskusi terbatas yang digelar Kompas, di Jakarta, pekan lalu.

Kinerja Direktorat Jenderal Pajak (DJP), menurut Bambang, sangat vital karena pajak menyumbang sekitar 70 persen dari total pendapatan negara. Meski demikian, penerimaan pajak tak pernah mencapai target selama 10 tahun terakhir, kecuali pada 2008. Pasalnya, target pajak 2008 diturunkan.

Pertumbuhan pajak seharusnya di atas pertumbuhan alaminya. Namun, hingga saat ini, realisasi pajak selalu di bawah pertumbuhan alaminya. Pertumbuhan alami pajak dihitung dari besaran pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi.

Bambang mencontohkan, pada 2013, pertumbuhan ekonomi 5,8 persen dan inflasi 8,4 persen. Semestinya, pertumbuhan alami pajak 14,2 persen. Kenyataannya, realisasi pertumbuhan pajak tahun itu 9,9 persen.
Persoalan dasar

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo, di Jakarta, Minggu (2/11), menyatakan, sosok dirjen pajak adalah orang yang sudah tahu persoalan dasar pajak, baik dari aspek eksternal maupun internal. Hal ini penting agar DJP langsung menyesuaikan dengan ritme kerja ataupun kebutuhan tambahan anggaran yang diperlukan presiden untuk merealisasikan visi-misinya.

Terkait dengan profil, Prastowo melanjutkan, dirjen pajak harus memiliki rekam jejak bagus. Jika tidak, justru akan tersandera. Selain itu, dirjen pajak juga harus memiliki kompetensi di bidang perpajakan serta mampu membangun kerja sama di dalam dan luar DJP, termasuk dengan aparat penegak hukum.

”DJP juga membutuhkan perhatian langsung presiden. Presiden harus mendukung langsung DJP,” kata Prastowo.

Prastowo merekomendasikan pegawai karier yang kompeten, berintegritas, berani, dan mengayomi anak buah dalam arti positif. Hal ini akan lebih baik daripada orang luar pajak yang dikenal masyarakat, tetapi masih butuh banyak belajar dalam melaksanakan tugasnya.

Pada 2015, target pendapatan negara Rp 1.793,6 triliun. Penerimaan pajak, termasuk cukai, ditargetkan Rp 1.380 triliun atau 77 persen dari total pendapatan.

Menurut Bambang, potensi perpajakan masih cukup besar. Pajak di sektor-sektor yang prioritas perlu digali, misalnya Pajak Penghasilan Pribadi. Saat ini pembayaran Pajak Penghasilan Pribadi masih minim. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com