Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Beri Insentif Industri Galangan Kapal di Luar Batam

Kompas.com - 11/11/2014, 12:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar gembira bagi pelaku industri galangan kapal. Guna mengembangkan industri galangan kapal, pemerintah akan memberikan insentif bagi industri galangan kapal di luar Batam.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo memaparkan keberhasilan industri galangan kapal yang ada di Batam, perlu direplikasi. Saat ini Indonesia memiliki 198 galangan kapal, dengan 110 di antaranya berada di Batam.

Indroyono melihat 110 galangan kapal di Batam sangat sukses dan tumbuh bagus, serta memberikan setidaknya 120.000 lapangan kerja.

"Tentunya ini perlu replikasi. Kalau Batam bisa sukses, kenapa yang 88 tidak bisa sukses? Oleh karena itu kita rapat, bersama Menkeu, dan Kemenperin. Ada upaya memberikan insentif fiskal dan nonfiskal," kata Indroyono, Jakarta, Selasa (11/11/2014).

Indronoyo menyebutkan, pemerintah akan menyiapkan empat insentif, antara lain pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diatur dalam PP No.52 tahun 2011, pembebasan Bea Masuk (BM) komponen yang sangat spesifik kapal namun tidak bisa diproduksi dalam negeri, pengenaan BM kapal baru dan kapal bekas, serta fasilitas yang tidak dipungut pajak.

Ia menjelaskan, Kemenperin akan terlebih dahulu melihat komponen apa yang Bea Masuknya bisa ditanggung pemerintah, sebagai Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP). Sekadar informasi, Batam yang merupakan kawasan berikat dibebaskan dari PPN impor komponen sebesar 10 persen, sehingga pertumbuhan galangan kapal di sana cukup pesat.

Asal tahu saja, BM komponen kapal yang mencapai 5 persen -12,5 persen atau PPN 10 persen atas penyerahan kapal, membuat biaya produksi kapal di Indonesia lebih mahal hingga 22,5 persen dibanding produksi China.

Selain memberikan insentif fiskal, Indroyono menyatakan, pemerintah juga akan memberikan kebijakan nonfiskal seperti mempermudah penyewaan lahan bagi galangan kapal nasional, seperti PT IKI, PT Koja Bahari, PT PAL, serta PT DOK Perkapalan.

"Kalau bisa diberikan insentif nonfiskal, kaitannya dengan sewa lahan. Galangan kapal kalau bisa bersebelahan dengan pelabuhan," ucap Indroyono.

Adapun insentif nonfiskal lainnya yakni, pemberian kesempatan bagi industri galangan kapal untuk menggunakan desain kapal yang sudah dihimpun oleh Pusat Desain Kapal (Pusdek) di ITS, Surabaya.

"Kapal-kapal yang didesain di galangan kapal nantinya diminta juga untuk disetorkan ke bank data nasional ini. Sehingga, bisa digunakan lagi oleh galangan-galangan kapal yang lain," ucap Indroyono.

baca juga: Menteri Susi: Ini Baru Namanya Kabinet Kerja...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com