Menurut Perry, meski ada pro kontra di balik keputusan tersebut, namun menaikkan secara langsung akan memberikan kepastian dan menghindari spekulasi berlebihan.
"Tentu saja ada pro kontranya. Kalau kenaikan secara langsung, itu akan memberikan kepastian. Naik secara langsung, setelah itu BBM jumlah subsidinya dipastikan. Tapi kalau kenaikannya bertahap, itu akan menimbukan suatu ekspektasi kenaikan harga yang berlebihan," tutur Perry di Gedung BI Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Perry menjelaskan, Bank Indonesia selalu memantau ekspektasi yang bergulir di pasar. Kenaikan harga BBM bersubsidi memang akan menghasilkan inflasi. Namun, penundaan pengambilan keputusan yang telah dilakukan oleh pemerintah sejauh ini pun sebenarnya sudah membangun ekspektasi inflasi dari para pedagang dan konsumen.
"Yang kita terus pantau sebetulnya, kalau ekspektasi inflasi ini sebenarnya baru ada indikasi saja. Sekarang karena sudah ada pembicaaraan mengenai kemungkinan harga BBM, biasanya kalau ekpektasi inflasi dari pedagang atau konsumen sudah mulai naik," ujar Perry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.