Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Tak Merasa Tersaingi Keberadaan AIIB 

Kompas.com - 01/12/2014, 20:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB) regional Asia Tenggara dan Asia Pasifik Stephen P Groff mengomentari keberadaan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang dianggap pesaing ADB sebagai penyuplai dana bagi negara-negara berkembang di Asia.

Bagi ADB, sebut Groff, AIIB adalah  kebutuhan yang wajar dari negara-negara Asia. "Tidak. Kami pikir itu bukan kompetitor ADB sama sekali," ujar Groff usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden, Senin (1/12/2014).

  Groff menyadari kebutuhan investasi di Asia sangat besar yakni mencapai 8 triliun dollar AS hingga tahun 2020. Sehingga, negara-negara Asia dianggap wajar mencari alternatif permodalan lain salah satunya melalui AIIB.

Namun, Groff mengingatkan bahwa investasi itu seharusnya bisa bersifat dalam jangka panjang dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Dia mencontohkan, ADB memperhatikan pengamanan pembiayaan di sektor lingkungan, perlindungan sosial, hingga pengadaan barang dan jasa.  
"Kebutuhan investasi sangat besar di kawasan Asia dan banyak ruang bagi kooperasi dan kerja sama dengan berbagai institusi," imbuh Groff.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyatakan komitmennya untuk bergabung ke AIIB dengan harapan mendapat suntikan dana untuk pembangunan infrastruktur di tanah air. Namun, Presiden Joko Widodo mensyaratkan agar kantor AIIB ditempatkan di Jakarta dan beberapa direksinya harus merangkul orang Indonesia.

  AIIB merupakan bank yang diprakarsai Tiongkok bersama sejumlah negara di Asia. Tiongkok menjadi pemegang saham terbesar dan telah menempatkan modal sebesar 50 miliar dollar AS di bank tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com