"Ya saya katakan karena syarat di MoU belum terpenuhi. Tapi bukan berarti enggak ada gunanya (joint venture) dengan tadi Sonangol itu. Kalau joint venture ini terpenuhi, kita dapat diskon banyak (beli BBM)," ujar Direktur Pertamina Ahmad Bambang disela-sela acara Pertamina Outlook 2015, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Dia menjelaskan, proses joint venture dengan Sonangol itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun kata dia, apabila dalam dua bukan ke depan terjadi kesepakatan, maka itu akan sangat baik bagi Pertamina.
"Kita harapkan, saya pernah bikin joint venture dengan Korea lama juga sih emang prosesnya. Tapi kalau 1-2 bulan bisa selesai itu bagus. Kalau Januari bisa jadi, Februari kita bisa dapat privilege sesuai dengan harga MoU," kata dia.
Pertamina dan perusahaan minyak asal Angola, Sonangol EP belum mencapai kata sepakat mengenai harga minyak yang akan dipasok ke Indonesia. Diskon harga minyak mentah dari Sonangol EP juga masih simpang siur.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, menyatakan, proses negosiasi pembelian minyak dengan perusahaan dari Angola itu masih berlangsung dan belum tuntas."Prosesnya belum final, jadi tidak boleh ada kesimpulan apapun," kata Sudirman di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Menurut dia, soal harga minyak itu akan dibahas secara bisnis antara direksi Pertamina dengan pihak Sonangol. Sudirman berani menjamin bahwa pembelian minyak ke Sonangol tersebut tetap lebih menguntungkan bagi Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.