Ekspor RI ke Mesir Melesat Paling Tinggi

Hal tersebut dipicu oleh beberapa hal antara lain tarif BK CPO nol persen sejak Oktober 2014, serta peningkatan permintaan India dan Tiongkok. Peningkatan permintaan dari Tiongkok karena mengurangi impor minyak rapeseed (nabati).

Yang menarik, ekspor non-migas pada Oktober 2014 didorong peningkatan ekspor ke negara-negara emerging market yang tercatat mengalami peningkatan signifikan. Selama Oktober 2014, ekspor non-migas ke Australia, Uni Emirates Arab, dan Mesir naik signifikan.

Bahkan, kenaikan ekspor ke Mesir tercatat yang paling tinggi sebesar 56,1 persen MoM, dari 124 juta dollar AS pada September 2014, menjadi 193,5 juta dollar AS pada Oktober 2014. Peningkatan ekspor ke Mesir antara lain ditopang oleh ekspor produk CPO, serat, dan karet.

Rachmat juga mengatakan, Australia berada pada posisi kedua negara yang mengalami peningkatan ekspor signifikan, dengan kenaikan sebesar 36,2 persen MoM. Ekspor ke negeri Kanguru itu pada Oktober 2014 mencapai 425,2 juta dollar AS, sedangkan pada bulan sebelumnya tercatat 312,2 juta dollar AS.

“Peningkatan ekspor ke Australia antara lain ditopang oleh ekspor produk besi dan baja, mesin, serta pupuk,” kata dia, Rabu (3/12/2014).

Uni Emirates Arab menyusul Australia dengan nilai ekspor pada Oktober 2014 mencapai 239,4 juta dollar AS, atau naik 30,1 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 184 juta dollar AS.

Rachmat menjelaskan, peningkatan ekspor ke UEA antara lain ditopang oleh ekspor produk CPO, perhiasan, dan otomotif. Selain itu, kegiatan pameran oleh Ditjen PEN Kemendag pada Beautyworld 2014 dan Index Exhibition bulan Mei dan Automechanika bulan Juni telah mendorong peningkatan ekspor produk komponen otomotif, furnitur, makanan dan minuman, serta kosmetik ke UEA.