Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bogasari Tambah Kapasitas Produksi Terigu 5.000 Ton per Hari

Kompas.com - 11/12/2014, 12:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Perusahaan produsen tepung terigu Bogasari Flour Mills, berencana menambah produksi terigu. Salah satu divisi bisnis PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini dalam cetak birunya ingin menambah produksi terigu 5.000 ton per hari.

Penambahan kapasitas produksi dilakukan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, atau sampai tahun 2020. "Ini rencana produksi lima tahun," kata Fransiscus Welirang, Kepala Bogasari Division PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Rabu (10/12/2014).

Pembangunan pabrik tersebut untuk antisipasi kenaikan penjualan tepung terigu yang tumbuh setiap tahunnya. Jika sesuai rencana, ekspansi pabrik dimulai tahun 2015, dan ditargetkan rampung tahun 2020. Adapun lokasi pabrik yang dibidik berada di luar Jawa.

Soal nilai investasi, Fransiscus Welirang tak menyebutkan angkanya. Untuk diketahui saja, Bogasari telah memiliki dua pabrik tepung terigu di Jakarta dan Surabaya. Pabrik di Jakarta berkapasitas 15.000 ton gilingan gandum per hari. Sementara itu, pabrik di Surabaya berkapasitas produksi 7.500 ton gilingan gandum per hari. Adapun utilitas kedua pabrik ini mencapai 85 persen-90 persen dari total kapasitas produksi.

Mayoritas penjualan tepung terigu Bogasari merambah pasar dalam negeri. Hanya 30.000 ton saja yang ekspor ke Asia Timur dan Asia Tenggara. Franky yang juga Ketua Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) ini menjelaskan, pertumbuhan penjualan tepung terigu 10 tahun terakhir naik rata-rata 5 persen per tahun. "Tahun depan bisa naik 5 persen-6 persen," jelasnya.

Adapun pertumbuhan penjualan tepung terigu tahun 2014 diperkirakan lebih lambat, hanya tumbuh 2 persen menjadi 5,4 juta ton. Jika dibandingkan dengan penjualan tepung terigu 2013 lalu yang tercatat sebanyak 5,3 juta ton. "Rata-rata pertumbuhan tahunan terigu 5 persen, namun 2014 tumbuh lambat 2 persen," kata Franky.

Penurunan laju penjualan terigu ini terjadi karena konsumen banyak yang menunggu hasil politik pasca pemilu. Selain itu, tahun ini tak banyak ekspansi yang dilakukan oleh industri makanan, karena ketatnya likuiditas.

Untuk tahun 2015, Bogasari berusaha untuk memperbesar pasarnya dengan mengeluarkan varian baru dari tepung terigunya. Selain itu, perusahaan akan memperkuat bisnis mitra dari Usaha kecil Menengah (UKM). Saat ini, ada sekitar 55.000 UKM binaan Bogasari dan setiap tahunnya bertambah sekitar 10 persen.

Portofolio penjualan perusahaan dalam skema business to business (B2B) berkontribusi 30 persen dari total penjualan. Adapun 70 persen penjualan dilakukan ke end user atau business to consumer (B2C). Dari 30 persen pasar B2B tersebut, sebesar 65 persen untuk pelaku UKM, dan sisanya ke korporasi makanan dan restoran. (Benediktus Krisna Yogatama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com