"Gini, itu kan karena bagian dari corporate strategy, Garuda dan Citilink kerjasama. Garuda invest juga di Citilink. Jadi itu bagian Garuda memperkuat posisi di domestik nanti regional dengan menggunakan Citilink sebagai senjata untuk meng-upgrade pasar middle down," ujar Arif saat wawancara dengan Kompas.com di Eksekutif Lounge Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tengerang, Jumat (27/12/2014).
Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan dana 20 juta dollar AS itu diharapkan Citilink mampu menarik sebesar-besarnya masyarakat segmen kelas menengah ke bawah. Pasalnya, kata Arif, segmen tersebut terus tumbuh dan berpotensi besar bagi penambahan jumlah pengguna jasa pesawat terbang Citilink.
Di sisi lain, dengan kemampuan Citilink menarik masyarakat kelas menengah bawah tersebut, maka diharapkan pula brand Garuda akan ikut semakin besar.
"Karena Garuda juga membutuhkan Citilink untuk memprospek brand Garuda itu sendiri. Pasar-pasar (segmen) kelas kebawah itu tumbuh sangat kuat," kata Arif.
Sebelumnya, Garuda Indonesia mengumumkan pihaknya telah memberikan bantuan pinjaman baru kepada Citilink sebesar 20 juta dolar AS, dengan jangka waktu empat tahun.
Garuda juga melakukan reprofiling pembayaran pokok hutang Citilink tahun-tahun sebelumnya ke Garuda Indonesia sebesar 95 juta dollar AS, dengan jadwal pembayaran yang lebih menyesuaikan rencana bisnis Citilink.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.