"BUMN kita selama ini kurang punya daya saing, bahkan kalah dari Malaysia. Alasannya, kalau di luar itu dipimpin oleh CEO kualitas top dunia, tidak dibatasi dia WNA atau bukan. Jadi, enggak apa-apa rekrut 'bule' jadi CEO BUMN kita," kata Surya dalam acara jumpa pers catatan awal tahun dan perkiraan ekonomi 2015 oleh Kadin, Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Ia memberikan contoh salah satu BUMN Malaysia, Petronas, yang menurut dia bahkan memiliki keuntungan lebih besar dari keuntungan separuh jumlah BUMN Indonesia jika digabungkan.
"Petronas itu begitu, dia menerapkan konsep the best management you can get," kata Surya lebih lanjut.
Menurut dia, jika menyangkut kepentingan nasional, pemerintah tidak perlu malu-malu untuk menerapkan kebijakan, meskipun itu adalah merekrut tenaga asing sebagai pemimpin BUMN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.