Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Tetapkan Target "Lifting" yang Realistis

Kompas.com - 28/01/2015, 15:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah diminta menetapkan target realistis terhadap produksi minyak (lifting) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.

Anggota Komisi VII DPR, Dito Ganinduto, menuturkan, seharusnya pemerintah melihat pergerakan harga minyak dunia yang cenderung menurun, sebelum menentukan target produksi minyak 849.000 barrel per hari (bph).

"Kita harus realistis dengan harga minyak 50 dollar AS per barrel. Headquarter mungkin akan mempertimbangkan kembali (produksi) mereka," kata Dito dalam rapat kerja dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Dia mengatakan, selama ini selalu ada selisih yang amat lebar dari APBN, APBN perubahan, dan realisasi produksi minyak sejak tahun 2011 hingga 2014. Dia pun menilai, target 849.000 bph terlalu tinggi untuk dikejar.

"Saya tidak menyalahkan kalau beda (realisasi dari target). Namun, jangan sampai beda jauh, APBN 2015 900.000 bph, APBN perubahan 2015 849.000 bph, nanti realisasi hanya 750.000 bph," kata Dito.

Target produksi minyak dalam APBN 2011 dipatok 970.000 bph, sementara dalam APBN Perubahan 2011 menjadi 945.000 bph. Adapun realisasinya saat itu sebesar 912.000 bph.

Pada 2012, target produksi minyak dalam APBN sebesar 950.000 bph, dan dalam APBN perubahan menjadi 930.0000 bph, sementara yang terealisasi 861.000 bph.

Sementara itu, target produksi minyak dalam APBN 2013 dipatok 900.000 bph, dan dalam APBN perubahan menjadi 840.000 bph. Adapun realisasi produksi minyak 2013 hanya mencapai 825.000 bph.

Tahun lalu, APBN mematok target produksi minyak 870.000 bph, dalam APBN perubahan menjadi 818.000 bph, sementara yang terealisasi hanya 793.000 bph.

Anggota Komisi VII DPR, Supratman Andi Agtas, melihat, agak sulit meningkatkan produksi minyak dari tahun ke tahun. Alasan klasiknya, sumur-sumur yang sudah tua. Dia pun mempertanyakan optimisme pemerintah untuk mencapai target produksi minyak yang diusulkan sebesar 849.000 bph.

"Dengan melihat realisasi 2014, apa ada KKS baru atau formula baru terhadap peningkatan lifting? Kita realistis saja," ujar Supratman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com