Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pemerintah Turun Rp 9,1 Triliun

Kompas.com - 06/02/2015, 18:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, rapat Badan Anggaran DPR-RI dan pemerintah, Jumat (6/2/2015) menyepakati target belanja pemerintah dalam APBN-Perubahan 2015 sebesar Rp 1.985,7 triliun. Angka ini turun Rp 9,1 triliun dari nota keuangan yang sebesar Rp 1.994,9 triliun. “Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 772,3 triliun, belanja non-K/L sebesar Rp 551,9 triliun,” kata Bambang.

Sementara itu, pembayaran bunga utang disepakati Rp 155,7 triliun terdiri dari subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 64,7 triliun, subsidi listrik sebesar Rp 73,1 triliun, dan ada potensi tambahan belanja negara sebesar Rp 20,9 triliun.

Dana Bagi Hasil mengalami penurunan dari Rp 664,1 triliun menjadi Rp 661,6 triliun. Jumlah ini terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp 640,8 triliun dan dana desa sebesar Rp 20,8 triliun. “Anggaran pendidikan tetap dipertahankan pada rasio 20,48 persen, atau Rp 406,6 triliun,” imbuh Bambang.

Lebih lanjut dia bilang keseimbangan primer dipatok defisit Rp 68,4 triliun. Sementara itu defisit anggaran sebesar Rp 244,1 triliun akan ditutup dengan pembiayaan dalam negeri yang terdiri dari Surat Berharga Negara netto sebesar Rp 299,3 triliun, serta pengurangan dana investasi pemerintah Rp 58,8 triliun. “Untuk pembiayaan Luar Negeri, ada nettonya minus (-) Rp 20 triliun, terdiri dari penarikan yang Rp 48,6 triliun yang lebih kecil daripada pembayaran cicilan pokok sebesar Rp 64,2 triliun,” kata Bambang.

Dia mengatakan potensi tambahan belanja yang sebesar Rp 20,9 triliun diusulkan agar pemanfaatannya untuk belanja K/L, transfer ke daerah, dan mengurangi defisit. “Paling tidak kita kembali pada defisit yang ada di Nota Keuangan sebesar 1,9 persen,” tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com