Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Harga Minyak Jatuh ke 20 Dollar AS Per Barrel, OPEC "Game Over"

Kompas.com - 10/02/2015, 08:25 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Naiknya harga minyak dalam beberapa hari ini dinilai hanyalah sebuah "kepalsuan". Citigroup memperkirakan, harga minyak bakal terus meluncur ke bawah hingga 20 dollar AS per barrel.

"Meskipun penurunan harga minyak terjadi, namun produksi minyak oleh produsen migas AS masih terus tumbuh," tulis Edward Morse, Global Head of Commodity Research Citigroup sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/2/2015).

Dia menyebutkan, Brasil dan Rusia terus menggenjot produksi minyak mereka, sedangkan negara-negara di Timur Tengah mencoba mempertahankan pangsa pasar mereka dengan memangkas harga di pasar Asia. Akibatnya, pasar mengalami kelebihan pasokan.

Morse menyebutkan bahwa pemangkasan produksi oleh para produsen minyak kemungkinan tidak akan terjadi hingga kuartal III. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate yang saat ini diperdagangkan di level 52 dollar AS per barrel, diperkirakan bakal jatuh di kisaran 20 dollar AS per barrel.

Revolusi minyak serpih (shale oil) di Amerika Serikat telah membuyarkan dominasi organisasi  negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dalam menentukan harga komoditas tersebut.

"Kemungkinan OPEC tidak akan bisa kembali menjalankan bisnisnya. Jika sebelumnya ada wacana 'Matinya OPEC' akibat krisis global, mungkin dala konteks saat ini hal itu bakal benar-benar terjadi," lanjut Morse.

Terkait dengan hal itu, Citi memangkas proyeksi harga minyak jenis Brent untuk kedua kalinya di level 45-55 dollar AS per barrel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com