“Selain itu, tujuan perseroan menggenjot pengadaan mesin EDC adalah guna meningkatkan transaksi kartu BRI di dalam jaringan sendiri atau jaringan terafiliasi,” kata Budi dalam siaran resminya, Senin (23/2/2015).
Sepanjang tahun lalu, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 6,8 juta transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 996 miliar.
Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik BRI (BRIZZI) mencapai 2,3 juta transaksi dengan nilai Rp. 172,662 Miliar. Nilai transaksi BRIZZI juga mengalami kenaikan sebesar 75 persen (yoy).
Selain transaksi dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik melalui mesin EDC, BRI juga terus berusaha meningkatkan nilai transaksi acquiring, yakni transaksi nasabah bank lain menggunakan mesin EDC maupun ATM milik Bank BRI.
“Volume transaksi acquiring tahun 2014 dengan menggunakan EDC BRI sebesar Rp 12,38 triliun, atau meningkat 166 persen dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp. 4,63 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 5,98 juta,” kata Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, total fee base income yang diraih Bank BRI dari transaksi dengan menggunakan mesin EDC pada tahun 2014 mencapai Rp 204,89 miliar atau meningkat 137 persen dari tahun 2013 yang sebesar Rp 86,34 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.