Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Tambah Jumlah EDC Sebanyak 35.000 pada Tahun Ini

Kompas.com - 23/02/2015, 12:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan bisa menambah mesin Electronic Data Capture/EDC hingga 35.000 unit pada tahun ini untuk mendorong transaksi nontunai dan pendapatan dari sisi fee base income.

Corporate Secretary Bank BRI, Budi Satria menuturkan, hingga akhir Desember 2014, total mesin yang digunakan untuk menggesek dan tapping alat pembayaran menggunakan kartu yang dimiliki BRI berjumlah 131.204 unit. Jumlah itu Penambahan EDC selama tahun 2014 tersebut meningkat lebih dari 50 persen jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2013 yang sebanyak 85.936 unit.

“Selain itu, tujuan perseroan menggenjot pengadaan mesin EDC adalah guna meningkatkan transaksi kartu BRI di dalam jaringan sendiri atau jaringan terafiliasi,” kata Budi dalam siaran resminya, Senin (23/2/2015).

Sepanjang tahun lalu, jumlah volume transaksi kartu ATM, debet, dan kredit mencapai 6,8 juta transaksi dengan nilai Rp 2,7 triliun. Nilai transaksi tersebut tumbuh lebih dari 100 persen dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 996 miliar.

Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah volume transaksi uang elektronik BRI (BRIZZI) mencapai 2,3 juta transaksi dengan nilai Rp. 172,662 Miliar. Nilai transaksi BRIZZI juga mengalami kenaikan sebesar 75 persen (yoy).

Selain transaksi dengan kartu kredit, kartu debit dan uang elektronik melalui mesin EDC, BRI juga terus berusaha meningkatkan nilai transaksi acquiring, yakni transaksi nasabah bank lain menggunakan mesin EDC maupun ATM milik Bank BRI.

“Volume transaksi acquiring tahun 2014 dengan menggunakan EDC BRI sebesar Rp 12,38 triliun, atau meningkat 166 persen dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp. 4,63 triliun dengan jumlah transaksi sebanyak 5,98 juta,” kata Budi.

Lebih lanjut Budi mengatakan, total fee base income yang diraih Bank BRI dari transaksi dengan menggunakan mesin EDC pada tahun 2014 mencapai Rp 204,89 miliar atau meningkat 137 persen dari tahun 2013 yang sebesar Rp 86,34 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com