Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (27/2/2015) menyampaikan, realisasi utang masuk per 31 Januari 2015 sebesar 4,669 miliar dollar AS atau sekitar Rp 583,625 triliun (kurs 1 dollar AS- Rp 12.500), dari sembilan kreditor.
“Tahun ini pinjaman terbesar dari Jepang (JICA), sampai 30,80 persen, kemudian dari World Bank sebesar 26,27 persen, ADB sebesar 11,97 persen, dan IDB sebesar 11,33 persen,” ujar Basuki.
Berikut daftar sumber pinjaman Indonesia tersebut:
1. Bank Dunia dengan pinjaman sebesar 1,226 miliar dollar AS untuk 9 proyek
2. ADB dengan pinjaman sebesar 599 juta dollar AS untuk 8 proyek
3. IDB dengan pinjaman sebesar 529 juta dollar AS untuk 9 proyek
4. Jepang (JICA) dengan pinjaman sebesar 1,438 miliar dollar AS untuk 18 proyek
5. China dengan pinjaman sebesar 399 juta dollar AS untuk 4 proyek
6. Australia dengan pinjaman sebesar 242 juta dollar AS untuk 1 proyek
7. Korea dengan pinjaman sebesar158 juta dollar AS untuk 2 proyek
8. Spanyol dengan pinjaman sebesar 28,9 juta dollar AS untuk 2 proyek
9. Jerman dengan pinjaman sebesar 87,2 juta dollar AS untuk 1 proyek.