Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Ragukan Pemerintah Bangun Pelabuhan Cilamaya untuk Kepentingan Nasional

Kompas.com - 05/03/2015, 23:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mempertanyakan alasan pemerintah yang tetap ingin membangun Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Bahkan, Pertamina ragu pembangunan itu ditujukan untuk kepentingan nasional.

"(Blok Migas Offshore North West Jawa) ONWJ jelas untuk kepentingan nasional, nah, Cilamaya ini untuk kepentingan siapa?" kata Vice President Coorporate Comunication Pertamina Ali Mudakir di Jakarta, Kamis (5/3/2015).

Keraguan Pertamina itu diungkapkan dalam diskusi bertajuk Kepastian Pembangunan Pelabuhan Cilamaya untuk Logistik Nasional. Ali Mudakir yang hadir dalam diskusi itu sempat mempertanyakan konsultan proyek itu yang merupakan perusahaan Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA).

Ali terlihat sangat khawatir apabila proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya tetap dilakukan pemerintah. Seperti diketahui, Blok Migas Offshore North West Jawa (ONWJ) berada di Cilamaya. Dia menuturkan bahwa pipa-pipa minyak dan gas di kawasan itu bisa tertabrak kapal apabila benar dibangun pelabuhan.

Dampaknya bisa sangat fatal. Ledakan hebat bisa saja terjadi karena hal tersebut. Suplai minyak dan gas untuk Jawa pun diperkirakan akan terganggu. Jalan satu-satunya apabila pemerintah benar-benar melanjutkan proyek itu adalah dengan membongkar infrastruktur minyak dan gas di daerah itu.

"Jakarta berpotensi gelap gulita, Pupuk Kujang 1 juta ton (Produksi) berhenti. Kalau kilang Balongan, kalau suplai kilang balongan terganggu, pasti suplai BBM pasti akan terganggu. Ini potensi kerugian yang sudah di depan mata," kata Ali.

Sebelumnya, Pertamina menentang rencana pemerintah membangun pelabuhan di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Pasalnya, pembangunan pelabuhan itu dipercaya akan mengganggu operasional Blok Migas Offshore North West Jawa (ONWJ) yang dikelola anak usaha PT Pertamina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com