Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gabah Anjlok Petani di Pinrang Kecewa

Kompas.com - 08/03/2015, 14:56 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis


PINRANG, KOMPAS.com - Musim panen raya tak membuat petani di Pinrang, Sulawesi Selatan bergembira. Pasalnya harga gabah yang menjadi tumpuan harapan pendapatan bagi ribuan keluarga petani di wilayah penyanggah beras nasional tersebut hargannya kini anjlok hingga Rp 4.500 per kilogram.

Pada awal panen dua pekan lalu harga gabah masih dikisaran Rp 5.100 perkilogram. Para petani menuding ada tengkulak yang mempermainkan harga. Sementara itu, para petani yang baru akan panen pada akhir musim panen raya akhir mendatang cemas lantaran harga gabah diperkirakan masih akan turun menjelang puncak musim panen.

Risman, petani di Paleteang Pinrang ini mislanya semula ia gembira karena awal musim panen dua pekan lau harga gabah dibeli para pedagang di kisaran harga Rp 5.100 per kilogram. Namun harga tersebut hanya bertahan beberapa hari sebelum akhirnya tergerus.

“Dua pekan lalu kan harganya Rp 5.100 per kilogram, tapi hanya harga pembuka. Rupanya hanya bertahan beberapa hari tiba-tiba harganya melorot meski kondisi dan kwalitas gabah tak berbeda dengan gabah yang dipanen dua pekan lalu,” ujar Risman.

Petani juga menuding pemerintah daerah yang tak bisa melindungi petani dari tengkulak utamanya menjelang puncak panen raya.

“Pemerintah daerah mestinya terlibat mengontrol harga gabah agar petani setiap musim panen, sehingga tidak menjadi permainan spekulan,”ujar Danang

Petani menilai, harga perbedaan harga gabah dan beras yang terpaut jauh hingga Rp 9.000 per, sepantansya harga gabah dihargai Rp 5.500 perkilogram.

“Harga beras tertinggi kan mendekati harga Rp 10 ribu perkilogram, masa gabah harganya Cuma Rp 4.500 ini kan tidak adil bagi petani. Pemerintah daerah sebagai perpanjangan pemeirntah pusat mestinya turun tangan mengontrol harga gabah agar tak merugikan petani,”ujar Sudding, petani lainnya di Amassangang Pinrang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com