Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Anjlok, Pemerintah Bantah Intervensi Bank Indonesia

Kompas.com - 13/03/2015, 11:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menampik persepsi bahwa pemerintah melakukan intervensi terhadap Bank Indonesia, merespon pelemahan rupiah yang kian dalam sepekan terakhir.

“Siapa bilang mengintervensi. Enggak. Yang ada adalah koordinasi antara pemerintah. BI dan OJK melaksanakan. Pemerintah melakukan koordinasi supaya ada kesepahaman,” kata Sofyan, Jakarta, Jumat (13/3/2015).

Menurut Sofyan, terkait dengan kebijakan moneter sepenuhnya adalah kewenangan dari Bank Indonesia. Dia kembali menegaskan tidak ada intervensi dari pemerintah dalam hal kebijakan moneter. Kalaupun ada rapat-rapat dengan BI, maka hal tersebut hanya sebatas rapat koordinasi.

“Pemerintah hanya mempunyai tugas bagaimana mengamankan sektor riil, menjaga inflasi, menciptakan pertumbuhan ekonomi, dan menjamin infrastruktur berjalan sebagaimana rencana,” kata Sofyan.

Pekan lalu Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan bank sentral berpeluang diturunkan lagi. Sebelumnya, BI pada 17 Februari 2015 telah menurunkan rate sebesar 25 basis poin menjadi di level 7,5 persen.

Sementara itu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan hal senada, bahwa BI rate masih bisa diturunkan. Kendati begitu, dia juga bilang penurunan BI rate harus mempertimbangkan kondisi dalam negeri termasuk ekspektasi inflasi.

Pada pembukaan Munas MKI Ke-VI, Kamis (12/3/2015) di kantor pusat PT PLN (Persero), Kalla mengatakan suku bunga BI sudah turun, kebijakan moneter sudah cukup longgar. Sehingga dikhawatirkan jika diperlonggar lagi, malah menimbulkan inflasi.

baca juga: Presiden Jokowi Minta Pertahankan Inflasi supaya BI Rate Turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com