"Kasus Benjina Resources ini kita untuk dapat satupun (saksi) sangat susah semua takut, takut ada yang culik dan hilang," ujar Susi di Jakarta, Senin (30/3/2015).
Susi mengungkapkan, pada tahun 2008 lalu terjadi kasus pembunuhan terhadap karyawan PT BPR yang sampai saat ini belum juga ditemukan pelakunya. Kejadian itu kata Susi membuat karyawan lainnya tak mau buka mulut soal praktik perbudakan di Benjina.
"Ada kasus pembunuhan tahun 2008 ada karyawan Benjina yang jatuh dari lantai 3, itu karyawan putra pensiunan TNI AL dan sampai sekarang belum ketemu pembunuhnya dan ini akan menyebabkan kalau kita akan menyidik PBR kita susah untuk mendapatkan saksi karena semua orang takut, takut mereka diculik takut mereka akan hilang," kata dia.
Oleh karena itu, Susi meminta penegak hukum untuk bahu-membahu mengungkap praktik perbudakan di PT PBR tersebut. Pasalnya, apabila tak cepat diungkap, maka citra Indonesia akan terpuruk dan bukan tak mungkin produk perikanan Indonesia diboikot dunia Internasional karena kasus perbudakan tersebut.
"Hukum adalah segalanya, bukan kepentingan pembisnis dan perusahaan saja, mereka stakeholder wajib kita lindungi tapi kejahatan mencoreng Indonesia membuat Indonesia menjadi tempat kejahatan , bahkan mengacam produk indonesia di international," ucap Susi.
baca juga: Kapalnya Ditangkap, Perusahaan Ini Bantah Tudingan Menteri Susi