Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Tetap Jadi Prioritas Investor untuk Pelabuhan Pengganti Cilamaya

Kompas.com - 03/04/2015, 11:42 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo memastikan bahwa Jepang tetap menjadi prioritas dalam pembangunan pelabuhan baru di sekitar kawasan pantai utara Jawa.

Menurut dia, penjajakan ulang akan dilakukan setelah feasibility study (FS) lokasi baru ini rampung disusun tahun ini. "Nanti kita lihat, buat FS dlu, prioritas investor pasti Jepang. Nanti kita pakai independent consultant, lalu kita kaji dan didiskusikan ulang," kata Indroyono di kantornya, Kamis, (2/4/2015).

Selain itu, Indroyono juga mengatakan pergeseran lokasi pelabuhan Cilamaya tidak akan mempersulit akses dari Kawasan Industri, Karawang ke lokasi baru. Menurut dia, justru dengan perpindahan ini maka kawasan industri diharapkan juga ikut bergerak ke timur.

"Kan nanti industri bergerak ke timur juga, bergerak juga supaya ada pemerataan untuk membuka lapangan kerja baru, dengan begitu pertumbuhan ekonomi juga merata," jelas Indroyono.

Menurut dia, konsep pembangunan pelabuhan nanti tetap akan memperhatikan kawasan persawahan yang ada. Oleh karena itu, rencananya pelabuhan tersebut akan dibangun di lepas pantai.

"Intinya kalau dibangun harus menyelamatkan persawahan yang ada disana juga. Jadi, pelabuhannya dibuat off shore atau lepas pantai, lalu dibuat jalan masuk dengan elevated road yang tertutup sampai jalan tolnya," ungkap Indroyono.

Sebelumnya, Wakil Presiden, Jusuf Kalla memastikan proyek pembangunan pelabuhan Cilamaya dibatalkan. Hal ini mempertimbangkan rencana lokasi pembangunan yang bersinggungan dengan sejumlah anjungan dan pipa-pipa gas milik PT. Pertamina yang tersebar di Kawasan Cilamaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com