Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amran Sulaiman Sempat Digaji Rp 150.000 Sebulan

Kompas.com - 06/04/2015, 03:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


BONE, KOMPAS.com – Empat bulan terakhir Andi Amran Sulaiman sibuk dari sawah ke sawah, tidak hanya untuk memberikan bantuan dari pusat, melainkan juga memberikan dorongan motivasi bagi para petani dan utamanya anak muda.

Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Pakkasalo, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Menteri Pertanian Kabinet Jokowi-JK itu bercerita betapa perjuangannya menjadi seperti sekarang ini tidaklah mudah. Bahkan Amran sempat berpikir untuk tidak lagi tinggal di Indonesia.

“Saya waktu sekolah dulu tinggal di pondokan, tahun keenam ngontrak. Cuma satu kasur, satu TV, tanpa ranjang. Itu tahun 1996 gaji sebagai PPL (petugas penyuluh lapangan) Rp 150.000. Saya hampir merantau ke Brunei, dan tidak mau kembali lagi ke Indonesia,” kata Amran, Sabtu (4/4/2015).

Amran lalu bercerita ketika pertama kali merantau ke Jakarta. Amran yang dulunya kurus dan gondrong bahkan diam-diam tidak membayar tiket kapal. “Satpam kapal kami bayar setengah. Tapi Insya Allah saya sudah balas. Saya pernah naik pesawat, saya kasih lebih. Ya Allah saya titipkan dosaku yang dulu. Saya bayar yang dulu itu,” kata Amran.

Pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, dia bilang pernah tidur di Masjid Istiqlal. “Imamnya datang, buru-buru keluar,” imbuh dia.

Tak hanya itu saja perjuangannya, Amran bahkan mengaku pernah mengkonsumsi mi instan seporsi berdua bersama temannya. Itu pun, kata dia tanpa pesan minuman, lantaran tak ada kocek lagi sementara perut kelaparan.

“Dan biasa, air mata saya menetes, Ya Allah apakah saya dikutuk ini saya lahir. Ternyata ada hikmahnya semua, dilatih. Jadi, kalau ada anak muda sekarang maunya hura-hura, tua kaya raya, mati masuk surga, bohong,” ucap dia.

Bagi Amran, boleh terlahir miskin, tapi tidak boleh mati dalam keadaan miskin. Dia berharap kata-katanya ini bisa memotivasi anak muda yang ada di desa tersebut. Dan ternyata, setelah menjadi menteri pun, Amran tidak berleha-leha. Dia mengatakan hanya tidur tiga sampai empat jam per hari. Bahkan pernah Amran menjalani operasi di sebuah rumah sakit tanpa seorang pun tahu.  “Istriku saja tak kuberi tahu,” kata dia.

Amran, kepada para petani dan pejabat daerah serta warga mencontohkan negara Jepang yang bisa menjadi raksasa ekonomi. “Tahu kenapa Jepang maju? Kalau mereka gagal, harakiri,” kata dia.

Bagi Amran, tidak ada yang tidak bisa dilakukan di bumi Allah. Yang ada hanyalah sulit, namun pasti bisa dilakukan. Asal, orang-orang Indonesia utamanya anak muda memiliki karakter unggul, yaitu jujur, berkomitmen, pekerja keras, dan senantiasa berdoa. “Itu ciri-ciri orang sukses. Ciri orang gagal, mengeluh,” ucap Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com