Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Aktivitas PT PBR Tetap Salah

Kompas.com - 08/04/2015, 20:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan memang ada isu bahwa pejabat-pejabat di Indonesia baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), kepolisian, maupun TNI menerima suap dari PT Pusaka Benjina Resources (PBR). Isu tersebut muncul terkait kasus perbudakan di Kepulauan Aru, Maluku. “Katanya menerima uang bulanan dan sebagainya. Kita tidak menyalahkan semata-mata mereka. Tapi ini (yang dilakukan PBR) bukan hal benar, dan bukan berarti ktia harus membenarkan apa yang PBR lakukan (perbudakan),” kata Susi, di Jakarta, Kamis (8/4/2015).

Kesepakatan apapun yang terjadi di antara pejabat dan pelaku usaha, Susi memastikan aktivitas PBR tetaplah salah. “Mereka tidak boleh melempar isu itu (suap aparat) untuk membenarkan aktivitas mereka,” ucap Susi geram.

Kesalahan atau tindakan indisipliner yang dilakukan oleh pejabat atau aparat, lanjut Susi, tentu akan ditindaklanjuti oleh kementerian terkait maupun institusi TNI/Polri. “Tapi PT PBR dan semua perusahaan tidak boleh berpikir bahwa dengan memberikan uang operasional kepada aparat, terus aparat ini harus mengamini semua yang mereka lakukan,” kata dia lagi.

Susi semakin geram tatkala dia membaca di media, bahwa pihak PBR malah menyatakan terbongkarnya kasus perbudakan ini membuat mereka senang. “Karena mereka jadi tidak keluar uang untuk memulangkan budak-budak ini. Itu (pernyataan) sangat tidak etis. Sangat kurang ajar! Bagaimana mereka bisa bersuara seperti itu?” demikian Susi Pudjiastuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com