Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Pagi Melemah

Kompas.com - 09/04/2015, 09:13 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot Kamis (9/4/2015), kembali melemah. Data Bloomberg pukul 09.00 WIB, mata uang Garuda berada di posisi Rp 12.972 per dollar AS, melemah dibanding penutupan kemarin pada 12.957

Hari ini rupiah mencoba menanjak meninggalkan level psikologis Rp 13.000 per dollar AS. "Hari ini rupiah berpeluang tetap kuat," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Dari eksternal, Rilis notulensi FOMC meeting Bank Sentral AS, The Federal Reserve, menunjukkan keyakinan untuk menaikkan suku bunga the Fed di tahun ini. Namun mengenai waktu kenaikan terdapat perbedaan pendapat - ada pendapat bahwa kenaikan di Juni masih terlalu cepat melihat perekembangan data ekonomi AS yang masih di bawah harapan.

Sementara itu, harga minyak turun drastis 6 persen malam tadi setelah data produksi minyak mentah AS serta mayoritas negara OPEC naik tajam. Hari Kamis ini ditunggu kepastian pelunasan utang Yunani kepada IMF di manahasil yang baik akan mendukung optimisme di pasar global.  

Rupiah yang sempat melemah di pembukaan Rabu pagi mengikuti penguatan indeks dollar AS yang tajam, akhirnya berhasil ditutup menguat menjelang penutupan. Penguatan rupiah bersamaan dengan pengautan mata uang lain di Asia.

Surat Utang Negara (SUN) juga berhasil menguat hingga penutupan walaupun aksi jual masih meliputi IHSG. Angka cadangan devisa yang turun di Maret menunjukkan Bank Indonesia yang menganggap bahwa rupiah sudah terlalu lemah dibandingkan nilai fundamentalnya.

Rupiah mencapai level terlemah Rp 13.250 dollar AS pada Maret lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com