Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Soemarno: Siapa yang Mau Jual BUMN...

Kompas.com - 10/04/2015, 16:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA , KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno membantah kabar yang menyebutkan bahwa pemerintah berniat menjual BUMN atau melakukan privatisasi.

(Baca: Prabowo Subianto Sebut Ada 4 BUMN yang Akan Diprivatisasi)

Menurutnya, hal tersebut merupakan kesalahan persepsi dari beberapa orang yang menggaungkan isu tersebut. "Siapa yang mau jual itu (BUMN), ini ada salah salah pengertian. Temen-temen (wartawan) juga biar mengerti (salah pengertian)," ujar Rini di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Beberapa waktu lalu pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui suntikan modal dengan skema Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 35 BUMN, di mana tiga di antaranya adalah perusahaan publik yaitu PT Waskita Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Antam Tbk.

Menurut Rini, karena 3 BUMN yang sudah jadi perusahaan publik itu mendapat PMN maka penyalurannya harus berupa modal. "Nah, penyertaan modal ini memastikan bahwa kepemilikan negara tidak akan berkurang, malah akan bertambah, itu dasarnya. Jadi salah pengertian, pikirnya mau dijual, apanya yang mau dijual?," kata Rini.

"Justru dengan penyertaan modal dan right issue itu menjaga kepemilikan negara apakah 60 persen saham, atau bisa juga lebih," ucap dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menginstruksikan Fraksi Partai Gerindra di DPR RI untuk menolak privatisasi badan usaha milik negara (BUMN). Menurut Prabowo, perusahaan BUMN adalah aset negara yang tidak boleh diserahkan oleh pihak swasta.

"Saya sudah instruksikan Gerindra di DPR untuk menentang privatisasi itu. Koalisi Merah Putih (KMP) juga. Untuk apa lepas BUMN ke bangsa lain?" ujar Prabowo saat ditemui di Kantor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Prabowo menyebutkan, ada empat BUMN yang rencananya bakal diprivatisasi oleh swasta. Empat BUMN tersebut adalah PT Antam, WaskitaKarya, Adhi Karya, dan PT Jasa Marga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com