"Sekarang kita lihat volatilitasnya ada di kisaran 10 persen. Itu sesuatu yang acceptable. Sebetulnya depresiasi rupiah di 2014 kan tidak besar hanya 1,8 persen bahkan dari Desember hingga sekarang, hanya 4,1 persen. Tapi volatilitas tetap harus dijaga supaya tidak tinggi," kata Agus.
Sementara itu, terkait pasokan dollar AS di Indonesia, Agus mengatakan permintaan dollar AS meningkat saat digelar pertemuan Federal Open Market Committee atau FOMC.
"Secara umum kemarin ini ada kekhawatiran saat FOMC meeting tanggal 17 kemarin. Tetapi sekarang, setelah sudah lihat hasil keputusan FOMC, statement tidak ingin naikkan bunga terlalu cepat, itu membuat tekanan rupiah berkurang," tutur Agus.
Selain itu, Agus juga mengatakan perkembangan ekonomi Indonesia semakin membaik seiring dengan terjaganya inflasi dan neraca perdagangan yang membaik. "Contoh inflasi terkendali, nanti akan diumumkan neraca perdagangan kita akan surplus, jika dibandingkan tahun lalu. Ini tentu akan buat kondisi Indonesia lebih stabil," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.