Rupiah Waspadai Kenaikan Indeks Dollar AS

"Rupiah berpeluang tertekan hari ini dengan dollar AS semakin kuat di pasar global," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Walaupun Yunani berhasil membayar utang IMF dan data initial jobless claims AS naik tajam, indeks dollar AS berhasil menguat lebih dari 1 persen hingga dini hari tadi. Adalah komentar dari dua pejabat the Fed yang menginginkan suku bunga acuan untuk naik segera di Juni yang membuat penguatan dollar AS semakin menjadi di pasar global. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga ikut naik 5 basis poin.

Angka inflasi Tiongkok ditunggu pagi ini diperkirakan melambat ke 1,2 persen secara tahunan. Data inflasi Tiongkok yang rendah dapat memberikan dampak negatif di perdagangan pasar Asia hari ini.  

Rupiah menguat tajam hingga kemarin sore walapun mayoritas mata uang di Asia bergerak datar dengan kecenderungan melemah akibat kembalinya dollar AS yang kuat. Diperkirakan BI masih memasok dollar AS untuk membantu penguatan rupiah dalam beberapa terakhir. Walaupun rupiah melemah, SUN masih menguat meski hanya pada beberapa tenor.

Di pasar spot, mata uang Garuda seperti dikutip dari data Bloomberg pukul 09.00 WIB, berada di posisi Rp 12.916 per dollar AS, melemah 10 poin dibandingkan penutupan kemarin pada 12.906.

Sementara kurs tengah Bank Indonesia kemarin berada pada 12.973, menguat dibanding sebelumnya di posisi 13.002.