Data Bloomberg pukul 09.00 WIB, mata uang Garuda berada pada Rp 12.945 per dollar AS, melemah dibanding penutupan kemarin pada 12.897.
Kenaikan indeks dollar AS akan beradu kuat dengan data perekonomian Tiongkok yang akan dirilis sehingga memengaruhi rupiah.
Rupiah berhasil menguat hingga penutupan kemarin sore walaupun indeks dollar AS masih bergerak menguat. Rupiah menguat cukup dalam bersama beberapa mata uang di Asia. Penguatan rupiah juga datang bersamaan dengan penguatan di pasar SUN yang hanya tipis.
"Hari ini sentimen penguatan berpeluang berakhir terutama jika data manufaktur Tiongkok diumumkan jauh lebih buruk dari perkiraan," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Dari Eropa, mata uang euro terus tertekan seiring ketidakpastian masalah Yunani. Semakin hari semakin besar peluang Yunani untuk dipangkas peringkat utangnya menjadi gagal bayar.
Indeks Keyakinan Konsumen Zona Euro yang turun cukup drastis menambah tekanan terhadap euro hingga dini hari tadi. Sementara itu indeks dollar ASA bergerak stabil di kisaran 98 walaupun angka penjualan rumah AS mencapai level tertinggi dalam 16 bulan terakhir.
Pagi ini ditunggu angka PMI Manufacturing China yang diperkirakan memburuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.