Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Minta Bulog Lebih Kreatif Serap Gabah Petani

Kompas.com - 29/04/2015, 20:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa pengadaan beras Bulog hingga Selasa (28/4/2015) lalu baru mencapai 450 ribu ton dari 4,5 juta ton serapan beras yang ditargetkan tahun ini. Jumlah itu tergolong minim dibandingkan serapan beras pada periode Januari-April tahun lalu yang mencapai 900 ribu ton.

Untuk itulah, Mentan meminta Perum Bulog agar lebih kreatif dalam melakukan pengadaan beras dalam rangka menjaga agar harga gabah petani tidak anjlok hingga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan pemerintah. Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2015, HPP untuk gabah kering panen (GKP) adalah Rp 3.700/kg.

Berdasarkan hasil kunjungan Mentan ke sejumlah daerah, harga gabah telah merosot sampai di bawah HPP. Karena itu, menurut Mentan, Bulog harus secepatnya turun ke lapangan untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP agar para petani tak merugi.

"Harga GKP mulai dari di Batubara, Sumut, Palembang, Lampung Utara, Tulang Bawang, Yogyakarta, dan Klaten itu rata-rata Rp 3.200 sampai Rp 3.500 per kilogram," tutur Amran usai Dialog Pemantapan Swasembada Beras di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (28/5/2015).

Penyerapan yang dilakukan oleh Bulog di lapangan masih belum maksimal karena terkendala kualitas gabah dan beras yang tak sesuai ketentuan Inpres. Sebagai contoh, berdasarkan Inpres No.5/2015, HPP berlaku untuk GKP dengan kadar air maksimum 25 persen, sementara banyak beras petani yang kadar airnya di atas 25 persen, bahkan di atas 30 persen.

Namun, menurut Amran, Bulog seharusnya bisa menyiasati masalah tersebut melalui kerjasama dengan penggilingan-penggilingan berskala kecil. Gabah-gabah yang masih basah bisa saja ditingkatkan kualitasnya di penggilingan-penggilingan padi yang memiliki banyak alat pengering (dryer).

"Kadar air kan bisa disiasati, harus kreatif menyerap produksi petani, jangan menunggu mereka," ujar Mentan.

Mentan menambahkan, jika hanya mengandalkan pengadaan dari penggilingan besar, Bulog akan kesulitan. Karena itu, jaringan semut Bulog perlu lebih dioptimalkan.

"Kerjasama dengan penggilingan kecil. Bulog harus bekerja keras, kan punya jaringan semut, harus lebih dioptimalkan," katanya.

Nantinya, lanjut Mentan, jika serapan beras rendah, Bulog tidak akan bisa memiliki stok cukup untuk mejaga stabilitas harga beras. Amran mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk meningkatkan kinerja Bulog.

"Serapan Bulog harus ditingkatkan lagi, saya sudah komunikasi dengan Menteri BUMN," kata Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com