Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan agar PLN Dipecah, Ini Jawaban Menteri BUMN

Kompas.com - 13/05/2015, 12:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno mengatakan, pemerintah tengah kaji opsi terbaik untuk menyelesaikan masalah kelistrikan, termasuk membagi atau memecah perusahaan pelat merah, PT PLN (Persero).

"Presiden kan pernah mengatakan, selama 70 tahun, kita membangun 47.000 megawatt. Sekarang lima tahun ke depan, kita ditargetkan membangun 35.000 megawatt. Jadi kan besar sekali," kata Rini saat ditemui seusai penandatanganan kerja sama antara Pertamina dan Adaro, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Menanggapi usulan dari Asosiasi Pemerintah Provinsi Se-Indonesia (APPSI) yang meminta agar PLN dipecah saja, Rini menegaskan bahwa saat ini PLN dan Kementerian BUMN sedang menggodok manajemen organisasi dari PLN. "Jadi, ini kan sedang kita lihat apakah nanti terbagi-bagi secara region, bagaimana pembagiannya, sedang digodok," ucap Rini.

Saat dikonfirmasi mengenai tiga opsi yang disebutkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Rini menuturkan bahwa pihaknya masih mempelajari terlebih dahulu PLN secara menyeluruh. Rini mengatakan belum bisa menyebut opsi mana yang paling baik.

"Karena kita harus melihat asetnya, tidak terlepas bahwa PLN juga ada pinjaman dari luar negeri. Jadi, kalau kita bagi secara regional itu apakah operasionalnya saja, ataukah asetnya juga kita pisahkan," ucap Rini.

Sebelumnya, Ketua Umum APPSI Syahrul Yasin Limpo mengatakan, salah satu penyebab permasalahan energi yang dihadapi Indonesia saat ini adalah fungsi PT PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik negara yang masih belum maksimal menerangi seluruh wilayah.

"Ada masalah energi yang memang menjadi masalah utama yang kelihatannya terlalu jauh. Kami selalu sebut PLN terlalu jauh dari gubernur. Kenapa sih enggak dipecah saja dan dikoordinasi?" kata Gubernur Sulawesi Selatan itu dalam pertemuan gubernur-gubernur se-Indonesia dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago, Jakarta, Senin (11/5/2015) malam.

Sementara itu, Menteri PPN Andrinof Chaniago mengatakan, apa yang diusulkan APPSI merupakan usulan yang bisa dipertimbangkan. Bahkan, Andrinof mengaku sudah membahas perihal pemecahan PLN tersebut dengan Presiden Joko Widodo. "(Respons Presiden), siapkan beberapa opsi. Bisa desentralisasi manejemen PLN, bisa pembagian divisi regional, bisa juga memecah perusahaan. Ada beberapa opsi," ucap Andrinof. (Baca: Atasi Masalah Listrik, PLN Diusulkan Dipecah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com