Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Turun

Kompas.com - 14/05/2015, 08:59 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak global turun pada Rabu (13/5/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB) meskipun persediaan minyak mentah AS turun jauh lebih besar dari perkiraan. Penurunan ini karena pelambatan di kilang mengangkat kekhawatiran tentang kekuatan permintaan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 25 sen menjadi 60,50 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk Juni,  ditutup pada 66,81 dollar AS per barrel, turun lima sen dari penutupan Selasa.

Harga minyak mentah telah melonjak pada Selasa, mendapatkan dorongan dari melemahnya dollar AS yang membuat minyak yang dihargakan dalam dollar lebih murah bagi pemegang mata uang saingannya.

Itu membantu memperpanjang keuntungan pada Rabu pagi, ketika data penjualan ritel AS untuk April yang lemah menekan dolar. Tetapi itu tidak cukup untuk mempertahankan kontrak berjangka di wilayah positif karena para pedagang mempertimbangkan laporan minyak mingguan Departemen Energi AS (DoE).

DoE mengatakan stok minyak mentah turun 2,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 8 Mei menjadi 484,8 juta barel, tingkat tertinggi untuk saat ini setidaknya dalam 80 tahun terakhir.

Ini kali kedua minggu berturut-turut menurun setelah empat bulan stok meningkat tanpa gangguan, dan jauh lebih besar dari penurunan 250.000 barrel yang diperkirakan oleh para analis.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS naik 5.000 barrel per hari selama minggu tersebut menjadi 9,374 juta barrel per hari.

Perhatian terpusat pada pelambatan tak terduga di kilang, beroperasi pada 91,2 persen dari kapasitas dibandingkan dengan 93,0 persen pada pekan sebelumnya, meskipun AS mendekati liburan musim panas pada akhir Mei. "Itu berubah menjadi tema dominan," kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA.

"Mereka tidak yakin ada banyak permintaan, meskipun kami hanya beberapa hari lagi dari akhir pekan Memorial Day," kata Yawger.

Badan Energi Internasional (IEA), dalam laporan bulanan pasar minyaknya yang dipantau secara seksama, mengatakan pada Rabu bahwa pasokan minyak mentah OPEC telah naik pada April karena Irak dan

Iran meningkatkan produksi mereka dan produsen utama kartel Arab Saudi telah mempertahankan alirannya di atas 10 juta barrel per hari.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) beranggotakan 12 negara, menyediakan sekitar 30 persen dari minyak mentah global, menaikkan produksinya menjadi 31,2 juta barrel per hari, di atas kuotanya 30 juta barrel per hari.

Harga minyak telah turun sekitar 45 persen sejak Juni, karena pasokan AS yang tinggi, pertumbuhan ekonomi global lemah dan keputusan OPEC pada November lalu untuk mempertahankan kuota produksinya meskipun terjadi penurunan harga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com