Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bersiap Impor Daging Sapi

Kompas.com - 18/05/2015, 10:38 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Jelang Bulan Ramadhan dan Lebaran, Pemerintah mulai ambil ancang-ancang untuk melakukan impor daging sapi. Sebab, selama dua bulan tersebut dipastikan supply (ketersediaan) tidak memenuhi kebutuhan untuk tiga provinsi.

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat tiga provinsi yakni: Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat menjadi provinsi konsumen membutuhkan stock daging sapi selama bulan Ramadhan hingga Lebaran mencapai 49.250 ton. Rinciannya, selama Bulan Ramadhan kebutuhan daging sapi sebesar 24.552 ton dan Lebaran sebesar 24.698 ton.

Sementara ketersedian daging sapi akan diisi oleh delapan provinsi yakni: Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Total selama dua bulan ketersedian daging sapi diperkirakan hanya sebesar 27.760 ton.

Rinciannya, pada selama bulan Ramadhan ketersedian sebesar 6.124 ton dan Lebaran sebesar 20.636 ton. Artinya, ada defisit daging sapi sebesar 21.490 selama hari raya berlangsung.

Impor daging sapi dipastikan akan menjadi pilihan pemerintah untuk menutupi kekosongan daging sapi di pasar. Berapa besar impor yang akan dilakukan belum mau disebut oleh Kementan.

Hanya saja, Syukur Iwantoro, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kemtan mengatakan, bahwa rekomendasi impor bukan berasal dari instansinya.

"Kami telah hitung kebutuhannya nanti yang putuskan Kementerian Perdagangan," kata Syukur pada akhir pekan lalu (15/5/2015). (Mona Tobing)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com