Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Tunai Kian Jarang Dipakai di Inggris

Kompas.com - 21/05/2015, 14:33 WIB
KOMPAS.com - Jumlah pembayaran dengan menggunakan kartu, cek, dan internet banking untuk pertama kalinya menyalip penggunaan uang kertas dan koin di Inggris, menurut lembaga pengawas transaksi.

Dewan Pembayaran mengatakan penggunaan uang tunai oleh konsumen, bisnis dan organisasi keuangan jatuh menjadi 48 persen dari seluruh jumlah pembayaran tahun lalu.

Sebanyak 52 persen sisanya merupakan transaksi elektronik, mulai dari transfer, pembayaran kartu debit, hingga pembayaran dengan cek.

Dewan Pembayaran mengatakan bahwa pergerakan menuju kartu debit dan internet banking akan semakin mendorong kita menjauhi uang tunai. Bahkan, jumlah pembayaran tunai diperkirakan akan turun sebesar 30 persen selama 10 tahun ke depan.
Uang digital melawan uang tunai di Inggris

    52 persen transaksi ritel, bisnis dan perusahaan keuangan dilakukan secara nontunai
    34 persen transaksi menggunakan uang tunai pada 2024
    4,4 persen orang dewasa jarang menggunakan uang tunai

Diandalkan

Meski pembayaran nontunai meningkat, uang kertas dan koin masih diandalkan di sejumlah tempat. Statistik menunjukkan uang tunai banyak dipakai di warung minum dan kios koran.

Sepuluh tahun lalu, kebanyakan pembayaran di bawah 1 pounds (Rp 20.000) digunakan untuk menelpon di telepon umum dan untuk membayar parkir. Namun jumlah itu kini telah berkurang drastis.

Dewan Pembayaran memprediksi bahwa pada mayoritas transaksi ritel akan dilakukan nontunai karena sebagian besar konsumen muda mengatakan tidak lagi bergantung pada uang tunai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com