Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melorot, Minyak Mentah Sentuh Harga Tertinggi Tahun Ini

Kompas.com - 03/06/2015, 08:27 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Melorotnya mata uang dollar AS terhadap mata uang utama dunia, mengirim harga minyak New York ke tertinggi baru tahun 2015 ini, pada perdagangan Selasa (2/6/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB).

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 1,06 dollar AS ditutup pada 61,26 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, minyak mentah Brent untuk penyerahan Juli naik 61 sen menjadi 65,49 dollar AS per barrel.

Dollar AS melemah lebih dari dua persen terhadap euro, dan 0,5 persen terhadap yen, setelah keluarnya data inflasi Eropa 0,3 persen pada Mei, lebih baik dari yang diperkirakan sehingga mengurangi ketakutan atas deflasi.

"Saya pikir hal terbesar adalah dollar. Ada korelasi pembalikkan sangat kuat dengan harga minyak. Jadi, apa pun dolar bergerak lebih rendah bisa menggerakkan pasar minyak mentah lebih tinggi," kata Kyle Cooper dari IAF Advisors.

Lonjakan harga terjadi meski masih sedikit perubahan dalam situasi kelebihan pasokan minyak mentah global.

Para pejabat dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyatakan mereka akan mempertahankan tingkat produksi saat ini ketika mereka bertemu tentang situasi pasar di Wina, Jumat (5/6/2015).

Dipimpin oleh Arab Saudi, OPEC telah mengimbangi penurunan tajam harga selama tahun lalu dengan peningkatan produksi, dalam apa yang beberapa orang percaya adalah strategi untuk mendorong produsen biaya tinggi, terutama produsen-produsen serpih (shale) yang berbasis di Amerika Serikat, keluar dari pasar.

Ketika ditanya apakah strategi OPEC bekerja, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi mengatakan kepada wartawan di Wina, Senin: "Jawabannya adalah ya ... Permintaan sedang meningkat. Pasokan sedang melambat. Ini adalah fakta. Pasar sedang mengalami stabilisasi."

"Anda dapat melihat bahwa saya tidak tertekan, bahwa saya senang," tambahnya.

Analis mengawasi pertemuan OPEC pada 5 Juni. Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda bahwa kartel akan memotong kuota produksinya pada pertemuan ini.

Kartel mempertahankan kuota produksi 30 juta barel per hari pada pertemuan November tahun lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com