Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erwin Riyanto Resmi Jadi Deputi Gubernur BI

Kompas.com - 17/06/2015, 12:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Erwin Riyanto resmi menggantikan Halim Alamsyah sebagai deputi gubernur Bank Indonesia (BI), yang berakhir masa tugasnya pada Juni ini.

"Saya bersumpah melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-sebaiknya dengan penuh tanggung jawab," kata Erwin mengucapkan sumpah, saat pelantikan di Sekretariat Mahkamah Agung pada hari ini, Rabu (17/6/2015).

Sebelumnya, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui Erwin Riyanto sebagai deputi gubernur Bank Indonesia (BI) di bidang moneter dan makro-prudensial. Erwin Riyanto terpilih melalui skema voting tertutup dan menyisihkan dua calon lainnya yakni Dody B. Waluyo dan Hendy Sulistiowati.

Erwin Riyanto disetujui Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)  menjadi deputi gubernur Bank Indonesia (BI) di bidang moneter dan makro-prudensial pada 20 April 2015 lalu.  Erwin terpilih melalui skema voting tertutup dan menyisihkan dua calon lainnya yakni Dody B. Waluyo dan Hendy Sulistiowati.

 
Dari 53 anggora komisi XI yang mengikuti pemilihan tersebut, sebanyak empat suara tidak sah. Erwin sendiri memperoleh suara sebanyak 42 orang. Sementara untuk Dody hanya mendapatkan empat suara, dan Hendy sebanyak dua suara.
 
Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad mengatakan, Erwin cocok memimpin sebagai deputi gubernur BI di bidang moneter dan makro-prudensial karena beberapa hal. Diantaranya terkait dengan pemaparan yang direspon positif oleh anggota komisi XI.

Saat mengikuti fit and proper test Erwin menyatakan, jika terpilih sebagai deputi gubernur BI dirinya akan meningkatkan kebijakan makro-prudensial. Menurut Erwin, kebijakan saat ini masih berkutat perbankan, sebab rata-rata bank menjadi holding dari konglomerasi keuangan.

Erwin juga mengatakan, dirinya akan mendorong pemerataan ekonomi di semua daerah dengan cara meningkatkan komunikasi antar-sektor keuangan di daerah. Menurut Erwin, kondisi kemajuan di daerah memiliki tingkat kesenjangan yang tinggi.

“Jawa sebagai pusat industri dan pertanian memiliki pertumbuhan ekonomi stabil. Daerah yang lain tergantung tambang, pertumbuhan ekonominya dipengaruhi harga,” kata Erwin.

Atas dasar itu, Erwin akan mengusung program peningkatan komunikasi sektor keuangan di kantor-kantor daerah, serta melakukan percepatan informasi yang terintegrasi.

Di satu sisi, Erwin menegaskan dibutuhkan penguatan sinergi dalam merumuskan regulasi. “Peran FKSSK perlu ditingkatkan,” kata Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com