Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Menteri Rini soal "Data Center" Telkom di Singapura

Kompas.com - 21/06/2015, 12:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno akhirnya memberikan penjelasan mengenai proyek pembangunan data center milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk di Singapura.

“Data itu akan dikelola oleh pihak yang meminta sistem itu dibangun,” ujar Rini, di rumah dinasnya, Jakarta, Sabtu (20/6/2015).

Mantan Menteri Perindustrian itu mengaku kaget kepulangannya dari rangkaian lawatan ke luar negeri justru berbuah kabar miring. “Saya baru pulang dari RRT dan Perancis mendapatkan oleh-oleh tulisan mengenai Telkom dan Pelindo II,” katanya.

Ia menegaskan, pusat data yang dibangun oleh perusahaan patungan Telkom Indonesia dengan Singtel tersebut untuk membangun sistem, dan bukannya pengelolaan data.

Misalnya, kata Rini, pembangunan sistem e-education memang dilakukan oleh perusahaan patungan tersebut. Pihak yang mengelola data adalah Kementerian Pendidikan. Begitu juga misalnya dengan sistem ICT untuk membenahi pengelolaan waktu inap barang (dwell time) di pelabuhan, yang masih dibutuhkan proses panjang sejak kontainer itu turun dari kapal ke lapangan timbun (Container Yard).

Proses panjang tersebut, sambung Rini, melibatkan banyak kementerian/lembaga. Rini menuturkan, proses inilah yang ingin dipercepat oleh Presiden Joko Widodo.  Oleh karenanya, one window system perlu dibangun.

“Ini adalah satu solusi yang mungkin akan ditawarkan oleh Telkom yang mungkin akan bekerjasama dengan Singtel. Tapi yang mengelola data itu bisa Pelindo II atau kementerian terkait,” kata Rini.

Tak tanggung-tanggung demi menjelaskan duduk persoalan itu, Menteri Rini juga turut menghadirkan beberapa jajaran direksi PT Telkomunikasi Indonesia Tbk. Menurut dia, hal ini perlu dilakukan untuk memberikan penjelasan ke masyarakat mengenai apa sebenarnya fungsi BUMN sehingga tidak terkecoh dengan berita yang meresahkan.

Dalam kesempatan itu,  Direktur IT dan Strategic Portfolio PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Indra Utoyo, menegaskan proyek data center ketiga yang dibangunnya pada 5 Juni lalu itu bukan diperuntukkan untuk penyimpanan data milik negara.

Sama seperti dua data center  yang sebelumnya, proyeknya kali ini juga membidik pangsa pasar perusahaan di Singapura. Kata dia, pembangunan data center tersebut sebenarnya merupakan proyek yang diperoleh anak usahanya Telin Singapura Pte Ltd melalui tender yang cukup ketat.

“Yang jelas kalau data di Singapura bukan data dari Indonesia karena sudah ada permennya dari kominfo kalau data-data keuangan apalagi government itu harus di dalam negeri,” tegasnya.

Menurut dia sejak beberapa tahun lalu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk memang sudah mengembangkan sayap bisnisnya ke Singapura dengan membentuk anak usaha sendiri. Selama ini Telin Singapura Pte Ltd telah menjadi kontributor terbesar pendapatan internasional perseroan. Bahkan kini pendapatannya tercatat sudah mencapai angka Rp 1 triliun.

Asal tahu saja, akibat peresmian yang dilakukannya Rini Soemarno telah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri. Ia dilaporkan oleh elemen masyarakat yang menamanakan diri Indonesia Club dengan tuduhan telah menjual aset negara. (Kontan/RR Putri Werdiningsih)

(baca juga: Menteri BUMN Rini Soemarno Dilaporkan ke Polisi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com